Jumat 27 Apr 2018 06:44 WIB

Plastik Jenis Ini Bisa Terus Didaur Ulang

Molekul-molekul plastik bisa dibentuk kembali menjadi produk plastik baru.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pemulung mencari sampah plastik
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah pemulung mencari sampah plastik

REPUBLIKA.CO.ID, FORT COLLINS -- Tim peneliti dari Universitas Colorado, Amerika Serikat, berhasil mengembangkan material plastik yang bisa terus didaur ulang tanpa henti. Material ini diklaim lebih baik dibanding material plastik, yang dibuat dari produk turunan minyak bumi.

Tidak seperti produk plastik reguler, jenis material plastik ini bisa diubah dan dipecah kembali menjadi molekul-molekul kecil. Nantinya, molekul-molekul plastik bisa dibentuk kembali menjadi produk plastik baru. Proses ini bisa dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang.

"Secara kimiawi, produk polimer ini bisa terus didaur ulang dan digunakan kembali. Secara prinsip, proses ini bisa dibilang tidak terbatas untuk terus dilakukan," ujar kepala tim peneliti, Eugene Chen, yang merupakan profesor di Departemen Kimia Universitas Colorado, seperti dikutip The Independent, Jumat (27/4).

Kendati begitu, Chen menambahkan, pengayaan dan pengembangan dari material ini baru dilakukan sebatas di laboratorium. Untuk itu, diperlukan waktu dan sumber daya tambahan agar material ini dapat diciptakan dalam skala yang lebih besar. "Kami berharap, polimer jenis ini bisa benar-benar diwujudkan untuk kepentingan yang lebih luas, dalam hal ini penggunaan plastik," kata Chen.

Chen menambahkan, pengembangan material ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2015 silam. Pada saat itu, material plastik yang baru diciptakan memiliki banyak kelemahan dibanding material plastik reguler, yang saat ini sudah banyak dipakai.

Pada versi terdahulu, pembuatan material plastik ini memerlukan suhu dingin yang ekstrim. Produk dari material yang dihasilkan juga tidak tahan panas. "Namun, pada produk baru ini, semua kendala-kendala itu telah berhasil dipecahkan," ujarnya.

Saat ini, limbah plastik memang masih menjadi permasalahan terbesar lingkungan. Setidaknya butuh waktu ratusan tahun agar plastik bisa terurai secara alami. Bahkan, sejumlah peneliti menyebut, pada 2050 jumlah limbah plastik di lautan akan lebih banyak ketimbang jumlah ikan.

Kondisi ini tidak terlepas dari jumlah limbah plastik, yang berhasil didaur ulang. Saat ini, hanya lima persen dari sampah plastik yang masuk ke dalam proses daur ulang. Sebagian plastik yang telah didaur ulang digunakan untuk produk-produk plastik bermutu rendah dan hingga pada titik tertentu, plastik-plastik tersebut tidak bisa didaur ulang kembali.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement