REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma yang juga seorang perancang busana, menyampaikan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menguasai pasar busana muslim dunia. Kendati demikian, untuk mendorong perluasan pasar industri busana muslim ke luar negeri, maka pemerintah juga perlu menyediakan bahan baku yang dibutuhkan dengan kualitas yang lebih baik.
"Yang dibutuhkan, harus menyesuaikan produk kita dengan standard dunia. Termasuk selera. Nantinya setelah ketemuan ini akan sangat berubah bentuk, produk fashion Muslim di Indonesia," ujar Ali di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/4).
Model memperagakan rancangan busana muslim ketika pembukaaan Muslim Fashion Festival (Mufest) Indonesia 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (19/4).
Menurut Ali, nantinya ekspor produk busana muslim Indonesia akan beradaptasi dengan selera masyarakat setempat dan juga musim di setiap negara. Perluasan pangsa pasar busana muslim Indonesia ini juga tak terlepas dari dukungan pemerintah.
Sekjen Dekranas Euis Saedah menambahkan, pertumbuhan busana muslim di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Ia menyebut, rata-rata pertumbuhan industri fashion tersebut mencapai lebih dari 10 persen per tahun.
Salah satu indikatornya yakni semakin banyaknya pelaku industri busana muslim yang memasarkan produknya melalui berbagai pameran. Untuk mendorong perluasan pangsa pasar industri busana muslim Indonesia hingga mancanegara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun pada Kamis (26/4) mengundang para pelaku industri fashion serta designer di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.