Jumat 27 Apr 2018 10:14 WIB

Gerindra Condong ke Aher, Ini Tanggapan Anis Matta

Anis dan Aher masuk dalam penjaringan bakal capres/cawapres dari PKS.

Rep: Febrian Fachri / Red: Andri Saubani
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta menyerahkan sepenuhnya penentuan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo Subianto kepada Prabowo sendiri dan juga para pimpinan partai pengusung. Anis menyebut hal itu bukan wilayahnya yang kini bukan lagi pimpinan PKS.

Anis tak mau banyak berkomentar mengenai isu terbaru yang menyebutkan Prabowo dan Gerindra lebih condong untuk menggaet Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga dari PKS.

"Kita serahkan kepada beliau (Prabowo) dan mekanisme dalam partai koalisi nanti. Itu bukan wilayah saya," kata Anis usai menghadiri acara Indonesia Leaders Forum di Hotel Bidakara, Jakarta Kamis (26/4) malam WIB.

Mantan pejabat wakil ketua DPR RI itu menyebut saat ini fokus untuk sosialisasi sesuai dengan amanah dari Dewan Syuro PKS. Yaitu, menggencarkan sosialisasi untuk meningkatkan elektabilitas di mata publik.

Nama Anis adalah salah satu dari sembilan nama capres/cawapres yang direkomendasikan Dewan Syuro PKS kepada Prabowo. Selain Anis ada Aher, Hidayat Nur Wahid, Irwan Prayitno, Muhammad Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufrie, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf dan Mardani Ali Sera.

"Saat ini yang akan saya lakukan adalah sosialisasi. Sesuai arahan dari Dewan Syuro," ujar Anis.

Kabar peluang besar Aher untuk digaet Prabowo muncul setelah adanya pertemuan politikus Gerindra yang juga wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno beberapa hari lalu. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon juga mengakui Aher sebagai kandidat terkuat dari PKS. Namun, Gerindra kata Fadli tetap menunggu sesuai dengan mekanisme yang ada di internal PKS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement