REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir belum memengaruhi aktivitas impor. Ketua Asosiasi Pengusaha Importir dan Distributor Minuman Impor (APIDMI) Agoes Silaban mengatakan, hingga kini belum ada laporan dari anggota yang mengurangi impornya. "Sampai saat ini belum ada. Dampaknya belum terasa," ujarnya, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (27/4).
Kendati begitu, jika tren pelemahan rupiah terus berlangsung, Agoes mengatakan, dampak negatifnya pasti akan dirasakan oleh importir. Jika hal itu terjadi, pengusaha mau tak mau akan melakukan penyesuaian biaya. "Mungkin dampaknya baru akan terasa pada pertengahan tahun. Kalau pengusaha sudah pasti akan memperhitungkan semua pada waktu yang tepat," kata dia.
(Baca: Pelemahan Rupiah Berdampak pada Utang Swasta)
Seperti diketahui, rupiah terus mengalami tekanan dalam sepekan terakhir. Kurs rupiah sempat menyentuh posisi Rp 13.930 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollarpada Kamis (26/4).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pelemahan rupiah tidak mencerminkan kondisi fundamental ekonomi di Tanah Air. Menurutnya, fenomena pelemahan ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal.