Jumat 27 Apr 2018 11:23 WIB

Rupiah Melemah, Aktivitas Impor Masih Normal

Mungkin dampaknya baru akan terasa pada pertengahan tahun.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Andi Nur Aminah
Buah impor  (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Buah impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir belum memengaruhi aktivitas impor. Ketua Asosiasi Pengusaha Importir dan Distributor Minuman Impor (APIDMI) Agoes Silaban mengatakan, hingga kini belum ada laporan dari anggota yang mengurangi impornya. "Sampai saat ini belum ada. Dampaknya belum terasa," ujarnya, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (27/4).

Kendati begitu, jika tren pelemahan rupiah terus berlangsung, Agoes mengatakan, dampak negatifnya pasti akan dirasakan oleh importir. Jika hal itu terjadi, pengusaha mau tak mau akan melakukan penyesuaian biaya. "Mungkin dampaknya baru akan terasa pada pertengahan tahun. Kalau pengusaha sudah pasti akan memperhitungkan semua pada waktu yang tepat," kata dia.

(Baca: Pelemahan Rupiah Berdampak pada Utang Swasta)

Seperti diketahui, rupiah terus mengalami tekanan dalam sepekan terakhir. Kurs rupiah sempat menyentuh posisi Rp 13.930 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollarpada Kamis (26/4).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pelemahan rupiah tidak mencerminkan kondisi fundamental ekonomi di Tanah Air. Menurutnya, fenomena pelemahan ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement