Jumat 27 Apr 2018 17:49 WIB

Umat Hindu dan Sikh India Bantu Bangun Masjid

Tanah masjid merupakan sumbangan dari pengurus kuil Sikh.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Ani Nursalikah
Muslim India
Foto: AP
Muslim India

REPUBLIKA.CO.ID, PUNJAB -- Kelompok-kelompok agama di India kerap mengalami benturan, di mana beberapa tahun belakang sampai pada tindakan kekerasan. Tapi, kebiasaan ini berhasil dipatahkan oleh warga di Desa Moom di India Utara, tempat tinggal bagi banyak umat Hindu dan Sikh. Mereka bekerja sama membangun masjid.

Nazim Raja Khan menjadi inisiator dari gerakan ini. Ia merupakan seorang Muslim yang bekerja sebagai tukang bangunan. Saat sedang membangun kuil Siwa di sebuah desa Punjab, kegelisahan menghampiri pikirannya.

Di saat ia membangun tempat ibadah untuk umat Hindu, justru tidak ada masjid di dekatnya untuk ia beribadah. "Kami tidak punya tempat untuk shalat. Ini tentu tidak baik, ketika saudara-saudara kami ketika sedang datang berkunjung," ujar Raja dilansir di BBC, Jumat (27/4).

Setidaknya ada 400 umat Muslim yang tinggal di Desa Moom. Tapi, mereka terlalu miskin untuk membeli sebidang tanah.

Sebagian besar di antara mereka melakukan pekerjaan tidak terampil, seperti pekerjaan konstruksi biasa. Sedangkan, sekitar 400 komunitas Hindu atau lebih dari 4.000 umat Sikh relatif mampu.

Dengan kondisi yang terbatas, Raja memutuskan meminta bantuan pada pengurus kuil pada awal tahun ini. "Anda akan punya kuil baru. Dan Anda juga punya kuil yang lebih tua. Tapi, kami orang Muslim tidak punya tempat ibadah atau uang untuk beli tanah. Maukah Anda memberi kami area kecil dari tanahmu?" tanyanya pada pengurus kuil.

Sepekan kemudian, Raja sudah mendapat jawaban. Manajemen kuil menyerahkan hampir 83 meter persegi lahan kosong di samping kuil mereka.

Seorang praktisi kedokteran sekaligus pengelola kuil, Purshottam Lal, menjelaskan, keinginan Raja merupakan permintaan yang tulus. "Tidak adil jika kami bisa berbagi suka dan duka, sementara mereka (umat Muslim) tidak memiliki masjid," ucapnya.

Dua bulan kemudian, Raja dan sejumlah buruh membangun masjid. Komunitas Sikh menyumbangkan dana untuk masjid yang berbagi dengan dinding gurdwara mereka. Perpaduan ini merupakan contoh langka dari keharmonisan komunal antara tiga agama di sebuah negeri di mana minoritas sering mengeluh tentang viktimisasi.

Keterbatasan

Belakangan, kelompok-kelompok hak asasi manusia mengkritik munculnya pemerintahan nasionalis Hindu ultra-kanan. Banyak yang mengatakan, hal tersebut telah menciptakan suasana penuh ketakutan dan ketidakpercayaan antara umat Hindu dan Muslim.

Tapi, di Moom, tiga komunitas bisa hidup dalam suasana menyenangkan. Tidak ada sejarah ketegangan di antara mereka dan orang-orang dari semua komunitas bisa berkunjung ke tempat ibadah apa pun.

Banyak orang Hindu pergi ke gurdwara dengan turban yang biasa dipakai umat Sikh. Mereka juga berkunjung ke rumah komunitas lain untuk menghadiri ritual.

Pendeta Gurdwara, Giani Surjeet Singh, menjelaskan, sebagian besar acara umat Hindu justru diadakan di aula milik Sikh. "Orang-orang tidak melihat tempat ini hanya sebagai gurdwara, tapi juga tempat berkumpul untuk fungsi sosial mereka," ucapnya.

Tidak ada yang tampak membenci ide sumbangan tanah atau dana. Memang, banyak umat Hindu dan Sikh yang percaya masjid tidak hanya untuk Muslim. Mereka berpikiran, tempat ibadah itu bisa digunakan untuk penduduk desa.

Tapi, integrasi tetap memiliki batasan, termasuk terkait pernikahan beda komunitas "Persaudaraan adalah hal lain. Sikh dan Muslim adalah agama berbeda. Hal seperti itu tidak bisa diterima di desa kami," ujar anggota panchayat (dewan desa) Sikhisme, Chood Singh.

Ini adalah pendapat umum di India, di mana pernikahan antarkasta yang berbeda dalam agama Hindu dapat memprovokasi keluarga. Tapi, dibandingkan kawasan lain di India seperti Bengal Barat yang penuh dengan ketegangan, desa di Punjab ini tampak seperti surga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement