REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berhasil menggantikan posisi Filipina sebagai negara penghasil listrik panas bumi terbesar kedua di dunia. Hingga saat ini, kapasitas terpasang pembangkit panas bumi di Indonesia telah mencapai 1.925,5 megawatt (MW). Sementara, kapasitas Filipina hanya 1.870 MW.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana memaparkan, penambahan kapasitas terpasang itu di antaranya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Karaha Unit 1 yang berkapasitas 30 MW dan PLTP Sarulla Unit 3 dengan kapasitas 86 MW. Keduanya sudah beroperasi sejak awal 2018.
"Sampai akhir 2018 kami menargetkan kapasitas terpasang PLT panas bumi bisa mencapai 2.058,5 megawatt," ujar Rida, dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (27/4).
Ditjen EBTKE juga mencatat ada peningkatan kapasitas terpasang pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro dan Mikro Hidro. Hingga kuartal pertama 2018, total kapasitas yang terpasang menjadi 307,3 MA. Adapun kapasitas terpasang PLT Bioenergi telah mencapai 1.839,5 MW.
Rida melanjutkn, dengan total kapasitas terpasang dari beragam jenis pembangkit pembangkit EBT tersebut, Indonesia telah berhasil menurunkan kadar emisi karbon dioksida (CO2) sebanyak 40 juta ton sepanjang kuartal pertama 2018. Melampaui target yang ditetapkan sebanyak 35,6 juta ton CO2.