Jumat 27 Apr 2018 22:14 WIB

Indonesia Sambut Baik Pertemuan Kim dan Moon

Pertemuan itu diharapkan bisa menjadi pijakan bagi perdamaian abadi di Korea.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kiri, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saling berpelukan setelah menandatangani pernyataan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Jumat (27/4).
Foto: Korea Summit Press Pool via AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kiri, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saling berpelukan setelah menandatangani pernyataan bersama di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, Jumat (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah dan rakyat Indonesia menyambut baik hasil pertemuan dua pemimpin Korea di garis demarkasi militer antara Korea Utara dan Korea Selatan, Jumat.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengemukakan hal itu melalui akun Twitter resminya di sela-sela mendampingi Presiden Joko Widodo dalam jamuan makan malam bersama Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Pleno Pemimpin ASEAN di Istana Perdana Menteri Singapura, Jumat malam.

Menlu juga menyampaikan harapan Indonesia agar pertemuan tersebut akan menjadi pijakan bagi perdamaian abadi di Semenanjung Korea dan membawa kemakmuran bagi rakyat kedua negara. Indonesia juga berharap hasil dari pertemuan inter-Korea tersebut menjadi awal bagi kawasan bebas senjata nuklir di Semenanjung Korea.

Pada Jumat pagi, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In melakukan pertemuan di garis demarkasi militer dua Korea di Desa Panmunjom.

Baca juga,  Pertemuan Bersejarah Kim dan Moon, Dua Korea Berdamai.

 

Kedua pemimpin Korea menujukkan keakraban sebagai sinyal kepada dunia bahwa keduanya siap menuju perdamaian yang langgeng. Menlu Retno menyampaikan Indonesia akan terus memantau secara dekat perkembangan proses perdamaian di Semenanjung Korea.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement