REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menanam rumput lokal berstandar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat. Langkah ini sebagai persiapan venue cabang sepak bola Asian Games 2018.
"Rumput baru yang kami tanam di Stadion Patriot Chandrabaga merupakan jenis 'zoysia martella' yang dikembangkan secara khusus oleh Profesor Rahayu, pakar tanaman rumput dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk Pengembangan Penataan Bangunan Strategis IV di Kementerian PUPR Kiagoos Egie Ismail, Jumat (27/4), saat mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang melakukan inspeksi persiapan venue sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot Chandrabaga.
Menurut Ismail, zoysia martella merupakan jenis rumput tropis yang mirip dengan rumput Jepang namun berdaun lebar. Jenis rumput tersebut diklaim telah memenuhi standar FIFA berdasarkan parameter penilaian, yakni kriteria mampu merambat, rapat menutup tanah, berusia tahunan, tahan injakan, serta membentuk jaringan di bawah daun dan di atas akar.
Rumput yang dikembangkan oleh Profesor Rahayu tersebut kini telah tertanam di Stadion Patriot Chandrabaga sebagai salah satu venue sepak bola untuk perhelatan Asian Games pada Agustus 2018. Rumput tersebut dalam tahap pemberian nutrisi untuk tumbuh kembang dalam tiga bulan ke depan.
Untuk itu, Ismail mengingatkan Pemerintah Kota Bekasi selaku pihak yang bertanggung jawab memelihara rumput tersebut untuk menjaga keawetannya.
Salah satu yang perlu diantisipasi oleh pihak penanggung jawab adalah sistem drainase lapangan yang harus betul-betul dijaga kelancarannya agar tidak mengakibatkan genangan air di atas permukaan rumput hingga menghambat penyinaran matahari dan oksigen. "Kami sedang upayakan agar genangan air di atas rumput ini tidak lebih dari 5 menit harus sudah surut. Semua drainase kami perbaiki," katanya.
Drainase di dalam tanah, kata Ismail, tergantung penggunaan di atasnya. Selama penggunaan di atas tanah masih taraf wajar, misalnya kegiatan yang bersifat berkala akan relatif lebih terjaga drainasenya.
Beban lapangan sepak bola berstandar FIFA, kata Ismail, maksimal diinjak oleh 22 pemain, satu wasit, dan empat hakim garis. "Kalau dipakai konser dan event serupa bisa tertekan kontur tanahnya sebab beban tidak sesuai," jelasnya.
Ismail juga mengingatkan pengelola stadion tidak memanfaatkan lapangan tersebut untuk kegiatan yang memiliki banyak massa. "Kami ingatkan, sebentar lagi akan ada kampanye terbuka pilkada. Harus hati-hati jangan sampai merusak rumput," katanya.