REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepolisian Resor Kota Besar Makassar sempat mengamankan kotak kardus diduga berisi bom yang diletakkan di jalan Tinumbu lorong 165 C, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, setelah pemeriksaan, dipastikan kardus tidak berisi bom.
"Setelah diamankan, selanjutnya diperiksa tim Gegana, ternyata hanya berisi kapasitor mesin pendingin yang dililitkan kabel dan bukan sama sekali bom atau bahan peledak," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Hasan di Makassar, Jumat (27/4).
Menurut dia, aksi yang dilakukan OTK tersebut diduga akan menyebar teror hingga menggemparkan masyarakat sekitar. Belum diketahui modus apa dijalankan orang tidak bertanggungjawab itu.
Terkait dengan temuan itu, pihaknya langsung melakukan penyelidikan serta memeriksa sejumlah saksi-saksi yang melihat awal kejadian itu, serta mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap apa dibalik gerakan OTK tersebut.
"Tentunya dengan kejadian ini, kepolisian segera bekerja melakukan penyelidikan termasuk memeriksa saksi mata terkait adanya kardus berisi kapasitor dan kabel itu, jelas ini adalah teror dilakukan pelaku," kata dia.
Sebelumnya, anggota Tim Jibom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel mengamankan satu kardus berwarna kuning yang awalnya diduga berisi bahan peledak di Tempat Kejadian Perkara. Namun setelah diperiksa di Polsek Tallo, ternyata berisikan kabel yang dililitkan pada kapasitor.
Menurut warga setempat dan menjadi saksi mata, Sitti Aisyah, awalnya menjelang salat Jumat ada dua orang tidak dikenalnya berboncengan mengendarai motor menaruh kotak tersebut di dekat rumahnya. Setelah itu langsung meninggalkan tempat kejadian.
"Saya sempat lihat ada orang menaruh barang mencurigakan, lalu saya periksa ternyata ada kabelnya. Saya takut lalu memanggil warga, setelah diperiksa dicurigai bom, warga takut kemudian dipindahkan ke tempat aman dan langsung. Saya ingat di televisi kalau ada apa-apa segera lapor ke polisi," ujarnya.
Sementara saksi lainnya, Unding mengaku sempat melihat kotak kardus kecil itu ketika ingin melaksanakan salat Jumat. Namun karena khawatir dan warga mulai berkumpul dirinya segera menelepon polisi untuk mengamankan barang mencurigakan itu.
"Sudah mau masuk waktu salat Jumat tadi, warga berkumpul dan semakin banyak datang, saya berinisiatif panggil polisi untuk datang segera, takutnya nanti terjadi apa-apa," katanya.
Tak lama kemudian, satuan tim penjinak Bom Gegana Brimob Polda Sulsel langsung ke KTP dengan memasang garis polisi selanjutnya mengamankan barang tersebut sambil ditonton ratusan warga setempat.