REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Duta besar Iran untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Gholamali Khoshroo, mengatakan kebijakan agresif Israel adalah pangkal semua konflik di Timur Tengah.
"Tentu saja, Israel adalah rejim merah, menurut definisi ini adalah fakta yang tak bisa dielakkan bagi masyrakat internasional," kata Gholamali Khoshroo di dalam satu pernyataan seperti dilaporkan Press TV pada Jumat (27/4).
Lebih lanjut Khoshroo mengatakan, pendudukan tidak sah, permukiman tidak sah, apartheid, pengepungan dan serangan rutin pembunuhan massal adalah perbuataan Israel. Ia juga mengecam Amerika Serikat dan sebagian anggota Dewan Keamanan PBB untuk apa yang ia katakan memberi Israel rasa pengecualian.
Baca juga, Israel Ancam Serang Suriah
Kondisi itu telah memungkinkan Tel Aviv untuk terus-menerus merusak perdamaian di wilayah tersebut tanpa harus khawatir mengenai konsekuensinya.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman pada Kamis (26/4) mengatakan bahwa negaranya akan menyerang Iran sebagai reaksi atas setiap serangan dari Negara Islam itu.
"Jika Iran menyerang Tel Aviv, Israel akan menyerang Teheran dan menghancurkan setiap tempat militer Iran yang mengancam Israel di Suriah, apa pun tebusannya," kata Lieberman.
Pada 8 April, Israel menyerang Pangkalan Udara T4 di Suriah, dan menewaskan 14 orang termasuk tujuh penasehat militer Iran. Kementerian Luar Negeri Iran pada 16 April mengatakan Israel akan dihukum karena membunuh penasehat militer Iran di Suriah.