REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta memastikan implementasi pariwisata Bali yang ramah lingkungan jika keduanya terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur lima tahun mendatang. Hal ini disampaikan keduanya dalam debat publik perdana yang digelar di Goodway Hotel & Resort, Nusa Dua, Sabtu (28/4) malam.
Rai Mantra mencontohkan, lebih dari 77 ribu kamar hotel di Bali setiap harinya memerlukan 160-247 juta liter air, terutama air tanah. Kebijakan tegas tentang penggunaan air tanah bagi pelaku usaha dan masyarakat perlu dilakukan.
"Ini perlu dilakukan, terutama oleh hotel-hotel besar. Mereka dianjurkan untuk menggunakan water waste management," kata Rai Mantra, Sabtu (28/4) malam.
Wali Kota Denpasar dua periode ini mengatakan, aksi dan edukasi kepada masyarakat juga perlu digiatkan. Permasalahan sampah diselesaikan mulai dari tingkat dusun, seperti pemilahan sampah dan pengolahan sampah yang terpolarisasi di masyarakat.
Nilai tukar tambah juga dilakukan, salah satu caranya dengan mengaktifkan bank sampah. Ke depan sampah bisa dijadikan alat tukar untuk mendapatkan beras, pulsa, dan berbagai kebutuhan masyarakat.
Pasangan nomor urut satu dalam pemilihan I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace mengatakan pencemaran sungai, danau, laut, pantai, dan sampah menurunkan citra pariwisata Bali. Akhirnya menjadikan Bali kurang nyaman bagi wisatawan dunia.
"Kami akan menyiapkan program perlindungan sumber daya air di seluruh Bali dengan peraturan daerah khusus yang sifatnya keras," katanya.
Perlindungan sumber daya air ini dilakukan mulai dari hulu hingga hilir. Sungai-sungai dan sumur-sumur di Bali menurutnya harus bersih dan dijaga.
Cok Ace mencontohkan manajemen sampah di Kota Denpasar baru dilakukan 70 persen. Ini berarti masih ada 30 persen sampah tak terselesaikan.
"Kita siapkan suprastruktur dan infrastrukturnya ke depan," ujarnya.