REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Semburan minyak beraroma gas yang keluar dari titik sumur milik masyarakat di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, masih mencapai 30 meter dari permukaan tanah. Semburan itu pascaledakan dan kebakaran.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Syahrizal Fauzi mengatakan, tekanan semburan minyak masih masih mencapai 30 meter. Bahkan, dia mengatakan, sesekali semburan mencapai 35 meter hingga 40 meter.
"Tekanan minyak yang menyembur setelah api padam belum stabil, sehingga warga kita harap jangan mendekat ke lokasi," katanya kepada wartawan di Idi, Sabtu (28/4).
Petugas Pertamina mengawasi saluran pembuangan cairan minyak (Lesser) dari lubang ledakan sumur minyak illegal warga di Desa Pasir Putih, Ranto Panjang Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (26/4). (ANTARA)
Selain itu, arah angin juga tidak menentu, sehingga radius 150 meter hingga 200 meter sangat membahayakan terhadap masyarakat. "Radius 200 meter sangat berbahaya untuk kesehatan, sehingga kita haruskan seluruh Satgas BPBD yang diposkan disana untuk selalu mengenakan masker setiap saat," tegas Syahrizal.
Untuk menjaga keselamatan, dia mengatakan, masyarakat telah diungsikan. Seluruh rumah di sekitar lokasi ledakan dan kebakaran sumur minyak itu telah dikosongkan.
"Tidak ada aktifitas, bahkan petugas kita larang menggunakan handphone (HP) dari jarak yang telah ditentukan," ujar Syahrizal.
Petugas Pertamina mendeteksi gas dengan menggunakan Gas Detector di titik ledakan semburan api sumur minyak ilegal di Desa Pasir Putih, Ranto Panjang Peureulak, Aceh Timur, Kamis (26/4). (ANTARA)
Ledakan dan kebakaran sumur minyak tradisional terjadi di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Rabu (25/4) sekitar pukul 01.30 WIB. Akibatnya, 21 orang meninggal dunia, 39 orang luk-luka dan ratusan orang harus mengungsi.
Kini, lokasi ledakan yang masih mengeluarkan semburan minyak beraroma gas itu telah ditangani pihak PT Pertamina. Bahkan, semburan minyak yang mengalir dan ditampung seperti waduk kini mulai disedot dan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.