Ahad 29 Apr 2018 04:54 WIB

Juarai Liga Swiss, Young Boys Bern Akhiri Penantian 32 Tahun

Capaian Young Boys ini mengakhiri delapan tahun dominasi FC Basel di kompetisi terseb

Bek Young Boys Bern, Steve von Bergen meluapkan kegemberiaannya setelah timnya berhasil menjadi juara Liga Super Swiss seusai mengalahkan FC Lucerne, 2-1 pada Sabtu (28/4).
Foto: EPA-EFE/Peter Schneider
Bek Young Boys Bern, Steve von Bergen meluapkan kegemberiaannya setelah timnya berhasil menjadi juara Liga Super Swiss seusai mengalahkan FC Lucerne, 2-1 pada Sabtu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BERN -- Young Boys Bern mengakhiri 32 tahun penantian untuk menjuarai Liga Swiss ketika mereka mengamankan gelar dengan kemenangan dramatis 2-1 atas FC Lucerne pada Sabtu (28/4). Capaian Young Boys ini mengakhiri delapan tahun dominasi FC Basel di kompetisi tersebut.

Young Boys selamat dari penalti yang gagal sebelum pemain pengganti Jean-Pierre Nsame mencetak gol penentu kemenangan pada menit ke-89 untuk memastikan raihan gelar liga ke-12 mereka dengan empat pertandingan tersisa. Terdapat suasana ramai, jauh dari citra Swiss sebagai tempat yang tenang dan tanpa emosi, ketika ratusan penggemar berlari memasuki lapangan untuk merayakannya saat peluit panjang berbunyi, sebagian menyalakan suar, ketika sebagian pemain menangis karena emosi.

Young Boys, salah satu klub terbesar Swiss, terakhir kali memenangi gelar pada 1986 dan sejak itu telah delapan kali finis sebagai runner up, termasuk pada tiga musim terakhir. Finis di peringkat kedua paling pahit terjadi pada 2009/2010 ketika mereka menyia-nyiakan keunggulan 13 angka dan kehilangan gelar pada hari terakhir musim akibat kekalahan 0-2 dari Basel, yang memulai laju mereka untuk memenangi delapan gelar secara berturut-turut.

Dominasi Basel telah menimbulkan kecemasan untuk Liga Swiss dan memicu keluhan mengenai distribusi pemasukan dari Liga Champions. Sebab, yang mereka dapatkan dari kompetisi klub elit Eropa itu membuat klub tersebut memiliki kekuatan untuk berbelanja pemain yang jauh lebih banyak daripada rival-rivalnya.

Lucerne terlihat berupaya menjadi 'perusak pesta' ketika Christian Schneuwly membawa mereka memimpin pada menit kedua babak kedua. Guillaume Hoarau menyamakan kedudukan melalui eksekusi penalti lima menit berselang, kemudian kiper Young Boys Marco Woelfi menepis penalti Valeriane Gvilia pada menit ke-77 menuju mistar gawang.

Pada pertandingan bertensi tinggi ini, tuan rumah menyia-nyiakan sejumlah peluang sebelum pemain asal Kamerun Nsame membukukan gol kemenangan dengan satu menit waktu pertandingan tersisa.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement