REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya jalan tikus di perbatasan Indonesia membuat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memutuskan untuk membentuk tim gabungan antara TNI, Polri, dan Bea Cukai. Jalan tikus tersebut kerap digunakan untuk jalur penyelundupan.
"Perlu adanya sinergitas yang kuat antara TN, Polri, dan kelembagaan lainnya untuk mengefektifkan pengamanan wilayah-wilayah rawan di perbatasan Indonesia agar mampu mencegah maraknya permasalahan penyelundupan," ungkap Hadi dalam keterangan tertulisnya, Ahad (29/4).
Untuk itu, kata dia, tim gabungan yang merupakan sinergitas antara TNI, Polri dan Bea Cukai akan dibentuk. Menurut Hadi, pembentukan tim tersebut juga dalam rangka menyelesaikan banyaknya masalah yang dihadapi di wilayah perbatasan Indonesia.
Hadi menyampaikan, di wilayah perbatasan Indonesia memang masih banyak ditemui jalan tikus. Jalan yang kerap digunakan oleh para penyelundup untuk memasukkan barang-barang secara ilegal ke wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Nantinya antara TNI, Polri, dan Bea Cukai akan berkoordinasi untuk bisa menghalau, mendeteksi dan akan terus berupaya untuk mencegah adanya penyelundupan," ujarnya.
Di sisi lain, ia mengatakan, TNI dan Polri akan melaksanakan pembinaan kepada masyarakat di perbatasan. Pembinaan-pembinaan tersebut di antaranya memberikan pelayanan pendidikan di Entikong dan Aruk secara bersama-sama.
"Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kapolri bahwa Polri juga memiliki program yang sama. Sehingga, di perbatasan nanti, khususnya di Entikong dan Aruk, dapat memberikan pelayanan pendidikan seperti wilayah-wilayah lainnya di Indonesia," ujar mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu.
Hadi menambahkan, TNI juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait yang ada di perbatasan untuk sama-sama melaksanakan kegiatan pelayanan pendidikan. Salah satunya, yang telah dilaksanakan, oleh aparat Korem dengan tajuk Petasan yaitu Pengabdian Tanpa Batas Prajurit TNI di Perbatasan.
Sejalan dengan yang disampaikan Hadi, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan,daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan sangat rawan penyelundupan melalui jalan-jalantikus. TNI, Polri dan Bea Cukai sepakat untuk membangun kerja sama yang lebih baik agar jalan-jalan tikus tersebut bisa diawasi termasuk mengajak semua anggota masyarakat.
"Kita mengharapkan ada semacam mekanisme koordinasi yang lebih baik sehingga masyarakat bisa memberikan informasi kepada aparat dan kemudian kita bisa melakukan penindakan. Kami kira dengan langkah ini pengamanan perbatasan akan lebih baik dalam rangka menjaga teritorial NKRI," kata Tito.