REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat sosial keagamaan, Fachri Ali, mengatakan terkejut ketika tahu bila sekelompok masyarakat telah mendorong Eep Saefulloh Fatah maju sebagai salah satu kandidiat calon wakil presiden. Namun, ia pun mahfum tampaknya kelompok itu dan Eep pun sudah punya perhitungan tertentu.
‘’Sebagai pengamat politik dia tahu peta masa kini. Saya yakin dia paham apa yang akan dilakukan. Ini peluang dan sekaligus tantangan bagi calon wakil presiden yang lain dan juga bagi Eep itu sendiri untuk menentukannya,’’ kata Fachri Aly di Jakarta. Ahad (29/4).
Menurut Fachry, Eep terlihat tahu apa yang tengah terjadi. Bahkan, apa yang tengah dirasakan oleh Presiden Jokowi yang hendak maju lagi dalam Pipres 2019. Jokowi kini memang tengah terlihat gamang mencari sosok calon wakil presiden.
“Nah, jangan jangan dia akan mengisi posisi Capres Jokowi itu? Tapi biarlah saja karena Eep tahu peta politiknya. Entah dia memutuskan maju atau tidak,’’ tegas Fachry.
Misalnya. lanjut Fachry, kini posisi Jokowi sampai kini masih tetap sosok paling populer, namun kalau dia salah pilih sosok calon wakil presidennya jadi problematik. “Sekali lagi saya yakin dia tahu akan situasi ini,’’ tegasnya.”
“Yang saya belum tahu siapa yang membisiki agar dia ikut maju sebagai calon wakil presiden. Entah siapa yang menawari posisi itu. Dia jelas tahu sekali akan merapat ke siapa atau menjadi calon wakil presidennya siapa,’’ kata Fachri Ali.
Di berbagai media daring, sekelompok anak muda yang menyebut dirinya sebagai Jaringan Milenial Indonesia (JMI), Sabtu lalu (24/4) menyatakan mendorong Eep Saefulloh Fatah, maju menjadi kandidat calon wakil presiden. Alasannya, Eep punya kemampuan untuk menduduki jabatan itu,
“Maka penting bagi kami sebagai generasi muda untuk menyodorkan tokoh alternatif yang kami anggap representasi dari generasi milenial," kata Koordinator Nasional JMI, Moh Hafidz Kudsi, saat menyampaikan deklarasi di kawasan Jakarta Pusat.
Menurut dia, Eep pernah menjadi dosen serta peneliti, Seain itu dia Eep dianggap mempunyai rekam jejak positif di dunia perpolitikan. Selain itu JMI melihat sejumlah tokoh politisi yang maju dalam Pemilu 2019 banyak didominasi kalangan tokoh tua.
Sementara itu, Eep Saefulloh belum memberikan jawaban atas deklarasi yang mendukungnya maju sebagai kandidat calon wakil presiden. Ketika dicoba dihubungi handphone belum diangkat untuk memberikan jawaban. SMS pun belum dibalas.