Ahad 29 Apr 2018 16:07 WIB

Ramadhan Jadi Peluang Bisnis Supermarket di Inggris

Selama Ramadhan akan terjadi peningkatan penjualan makanan dan hadiah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Jelang Ramadhan, kawasan komersial Inggris seperti Bond Street dan West End menjadi lokasi favorit di London, Inggris.
Foto: alarabiya.net
Jelang Ramadhan, kawasan komersial Inggris seperti Bond Street dan West End menjadi lokasi favorit di London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ramadhan menjadi sasaran dan peluang supermarket dan berbagai macam produsen di Inggris. Menurut penelitian terbaru, selama Ramadhan akan terjadi peningkatan penjualan makanan dan hadiah.

Perekonomian selama Ramadhan di Inggris nilainya mencapai sekitar 200 juta poundsterling di jaringan supermarket. Supermarket, seperti Tesco, Sainsbury's, Asda dan Morrisons semakin meningkatkan produk, display, dan promo makanan favorit di bulan Ramadhan.

Supermarket di daerah dengan populasi Muslim yang banyak menangkap peluang penjualan selama Ramadhan. Contohnya, Morrisons menjual kalender hitung mundur Ramadhan, seperti kalender advent (kalender hitungan mundur hari raya Natal) yang ditujukan untuk anak-anak.

Ramadhan dimulai pada pertengahan Mei selama sebulan, kemudian diakhiri dengan hari libur Idul Fitri. Kosmetik MAC, Body Shop dan Godiva Chocolates merupakan sejumlah merek barang yang secara khusus mengemas produknya untuk dijadikan hadiah saat Idul Fitri.

Namun, menurut hasil studi Konsultan Pemasaran Islam Ogilvy Noor, Muslim merasa Ramadhan dan Idul Fitri diabaikan. Menurut mereka, banyak yang tertarik dengan liburan budaya dan hari besar keagamaan seperti Tahun Baru Cina dan Diwali (festival cahaya yakni perayaan terbesar dan meriah dalam agama Hindu). Muslim mengatakan sekarang waktunya untuk merangkul Ramadhan and Idul Fitri.

Sebagai indikasi meningkatnya kesadaran terhadap peluang yang menguntungkan dari pasar Muslim, khususnya saat Ramadhan, Westfield London sebagai pusat perbelanjaan terbesar di Eropa menjadi tuan rumah Festival Idul Fitri yang pertama pada Juni 2018. Di Festival Idul Fitri akan ada pertunjukan catwalk, kios makanan pop-up, promo, dan berbagai pertunjukan.

"Muslim dipandang sebagai peluang berharga dan sebagian besar belum dimanfaatkan dalam perekonomian Inggris," kata bagian promosi Festival Idul Fitri, dilansir di The Guardian, Ahad (29/4).

Sebagian besar dari empat juta Muslim di Inggris biasanya mulai bersiap menyambut Ramadan sejak dua pekan sebelum puasa hari pertama dimulai. Di beberapa negara memang hari kerja disesuaikan selama Ramadhan. Tapi bagi sebagian besar Muslim di Inggris, selama menjalani puasa tetap menjalankan kerja dan kegiatan belajar seperti biasa.

Untuk kedua kalinya Ramadhan jatuh pada musim ujian selama enam pekan di musim panas. Artinya, ratusan ribu siswa sekolah dan mahasiswa harus mengikuti ujian saat konsentrasi mereka terganggu karena kurang tidur, makan, dan minum selama menjalani puasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement