REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ditaklukkan tuan rumah peringkat dua dunia, Wang Yilyu/Huang Dongping dua set langsung dengan skor 17-21, 17-21 dalam Badminton Asia Championships (Kejuaraan Asia) 2018 di Wuhan, Cina, Ahad (29/4). Owi/Butet harus menyimpan keinginan meraih gelar pertama pada 2018.
Tantowi mengatakan lawan hari ini tidak mudah dimatikan, beda dengan lawan yang di partai sebelumnya. "Intinya kami kurang sabar," kata Tontowi usai pertandingan, dilansir laman PBSI, Ahad.
Liliyana mengakui sebetulnya di awal set, ia dan Owi merasa sudah melakukan langkah benar, namun ada sedikit kesalahan yang membuat lawan bangkit. Owi/Butet tidak bisa menahan laju poin lawan. "Mungkin karena kami terlalu fokus, jadi mainnya monoton dan tidak mengubah ritme," jelas Liliyana.
Senada dengan Owi, Liliyana juga menganggap lawan memang susah dimatikan. Pasangan Tanah Air pun ada keraguan. "Tetapi waktu bisa mengejar, kami bisa juga menembus dan mereka jadi susah juga menembus kami. Memang yang penting itu dari pikirannya. Dapat poinnya memang susah, harus lebih sabar," kata dia.
Sebelumnya, Tontowi/Liliyana mengalahkan ganda campuran Cina, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dengan skor 21-11 dan 21-13 di babak semifinal yang berlangsung di Wuhan Sports Center, Wuhan, China, Sabtu (28/4).
Tontowi/Liliyana merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke final Badminton Asia Championships 2018. Medali perunggu diraih pasangan ganda putri Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris yang terhenti di semifinal dari pasangan Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Namun Rizki/Della tidak dapat menghadiri upacara pemberian medali karena sudah berangkat menuju Auckland, New Zealand, untuk mengikuti New Zealand Open 2018.