Ahad 29 Apr 2018 19:03 WIB

Peningkatan Transaksi Kartu Kredit Didorong Jelang Lebaran

Transaksi kartu kredit biasanya naik saat Lebaran, tengah tahun, dan akhir tahun.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Indira Rezkisari
Kartu kredit.
Foto: AP/Toby Talbot
Kartu kredit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri perbankan mendorong peningkatan volume transaksi kartu kredit pada kuartal II 2018 bersamaan dengan momen Ramadhan dan Lebaran. Pertumbuhan volume transaksi kartu kredit pada Ramadhan dan Lebaran diharapkan lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan biasa.

Direktur Consumer Banking Bank BRI, Handayani, mengatakan, kredit konsumer di BRI masih didominasi oleh kredit berbasis payroll, disusul Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan kartu kredit. Porsi volume transaksi kartu kredit terhadap total kredit diakui masih kecil.

Saat ini, jumlah pemegang kartu kredit BRI sekitar 1,3 juta nasabah. Tahun lalu, volume transaksi kartu kredit BRI mencapai Rp 7 triliun. Handayani berharap tahun ini volume transaksi kartu kredit bisa tumbuh 30 persen (yoy). Dari Januari sampai April 2018, size volume kartu kredit BRI sudah mencapai Rp 3 triliun.

"Kuartal dua mudah-mudahan dengan adanya Lebaran ini kami dorong banyak di transaksi e-commerce. Sampai Juni kami harapkan bisa di angka Rp 5 triliun sampai Rp 6 triliun," jelas Handayani kepada wartawan di Jakarta, pekan lalu.

Menurutnya, tantangannya justru momen terbaik menjelang puasa dan Lebaran itu BRI berkompetisi dengan issuer bank lain. Sehingga BRI harus menciptakan program-program menarik. Sejumlah promo telah dipersiapkan untuk mendorong peningkatan transaksi kartu kredit. Antara lain bekerja sama dengan agen perjalanan (travel agent), maskapai penerbangan, maupun restoran.

"Kami harapkan pertumbuhan di kuartal kedua bisa 20-30 persen year on year," ungkapnya.

Secara terpisah, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, biasanya kenaikan transaksi kartu kredit pada kuartal pertama tidak akan terlalu besar. Sebab, transaksi kartu kredit tergantung pada musiman misalnya momen Ramadhan, pertengahan tahun, juga akhir tahun bersamaan dengan libur sekolah. Kenaikan transaksi pada kuartal pertama biasanya hanya 1-2 persen.

"Persentase di CIMB Niaga di kuartal I baru naik 2 persen sampai 2,5 persen. Tapi diharapkan Ramadhan transaksi mulai tinggi. Kalau ramadhan konsumsi belanja grosir paling tinggi," jelas Lani di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lani menambahkan, volume transaksi kartu kredit bisa naik 15-20 persen sampai akhir tahun. Saat ini jumlah pemegang kartu kredit CJMB Niaga sebanyak 2,7 juta nasabah. Jumlah pemegang kartu juga diharapkan bisa naik 15-20 persen. Sampai akhir tahun diharapkan bertambah 100 pemegang kartu baru.

Lani menyebutkan, CIMB Niaga menyiapkan banyak strategi untuk mendorong transaksi pada bulan Ramadhan. Antara lain, diskon di supermarket, hotel, kemudian cicilan nol persen. Diharapkan volume transaksi pada Ramadhan tahun ini meningkat sekitar 15-20 persen.

"Ramadhan pertumbuhannya jauh lebih tinggi. Biasanya dobel digit. Pengalaman kami peningkatan biasanya 15-18 persen dibandingkan bulan biasa," ungkap Lani.

Volume transaksi kartu kredit CIMB Niaga sampai Maret 2018 tercatat sekitar Rp 4 triliun. Komposisi kredit konsumer paling besar ada pada KPR, disusul kartu kredit. Porsi kartu kredit mencapai 12 persen dari total kredit konsumer CIMB Niaga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement