REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebutkan alasan lembaganya memberikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden di Pemilu 2019. Menurut Said, hanya Prabowo capres yang bersedia menandatangani kontrak politik dengan buruh yang tergabung dalam KSPI.
"Prabowo bersedia menandatangani kontrak politik dengan buruh. Kontrak politik untuk Sepuluh Tuntutan Buruh dan Rakyat (Sepultura)," kata Said kepada Republika.co.id, Ahad (29/4).
Said mengatakan sejak tahun lalu, KSPI sudah menyodorkan kontrak politik untuk Sepultura kepada para capres yang berpeluang maju. Selain Prabowo, juga kepada Rizal Ramli, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, sampai Yusril Ihza Mahendra.
KSPI juga menyodorkan kontrak politik kepada Presiden Joko Widodo. Namun, Jokowi disebutkan Said tidak merespons pengajuan kontrak politik yang ingin ditawarkan KSPI. Tidak adanya respons dari Jokowi membuat KSPI langsung memberikan dukungan kepada Prabowo. Hal itu karena selain Jokowi, hanya Prabowo capres yang sudah punya gambaran dukungan dari partai.
Sepuluh tuntutan buruh yang tertuang dalam kontrak politik Sepultura di antaranya mengenai upah yang layak bagi buruh, mencabut aturan tentang upah murah, menghapus outsourcing, memberikan jaminan sosial seperti pensiun dan kesehatan, dan permintaan guru honorer diangkat jadi PNS.
"Syarat capres kan didukung partai. Sekarang baru Prabowo capres yang sudah dapat dukungan partai, mau menandatangani kontrak politik dengan buruh," ujar Said.