Ahad 29 Apr 2018 21:45 WIB

Massa #DiaSibukKerja Vs #2019GantiPresiden Lanjut di Medsos

Mahfud MD via Twitter menyebut aksi ganti atau mempertahankan presiden hak siapa pun.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Endro Yuwanto
Masa mengenakan kaos #Ganti Presiden 2019 di bundaran Hotel Indonesia, Ahad pagi (29/4).
Foto: Rujito
Masa mengenakan kaos #Ganti Presiden 2019 di bundaran Hotel Indonesia, Ahad pagi (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa aksi relawan Jokowi yang mengenakan kaos #DiaSibukKerja sempat berhadapan dengan massa aksi berkaos #2019GantiPresiden di Car Free Day (CFD) Sudirman-Thamrin, Jakarta Ahad (29/4) tadi. Dalam sebuah video yang viral di media sosial (medsos) pun memperlihatkan salah satu kelompok yang melambaikan uang dan menuding aksi yang dilakukan oleh kelompok berkaus #DiaSibukKerja merupakan aksi bayaran.

Bahkan juga terdapat perempuan dengan kaos #DiaSibukKerja yang membawa seorang anak dan tampak mendapatkan intimidasi dari kelompok lain. Di video tersebut, anak itu pun kemudian tampak menangis.

Aksi kedua massa itu mendapatkan komentar dari masyarakat melalui media sosial. Di lini masa Twitter, tak sedikit warganet yang turut memberikan komentarnya dengan menuliskan tagar #DiaSibukKerja.

Seperti @mustafa_habibie yang mencuit "Massa #2019GantiPresiden Diduga Intimidasi #DiaSibukKerja."

Sedangkan, @Zamani_6403 memposting, "Lihat, pendukung Ganti Presiden aman-aman saja di tengah kerumunan yg berkaos #DiaSibukKerja .... Kenapa sebaliknya tidak terjadi? Mau ganti presiden dgn cara-cara premankah?"

Akun @CeciliaSuwanda1 juga memberikan cuitannya dengan memberikan tagar #DiaSibukKerja. "Hari ini tagar "Pokoknya 2019 Ganti Presiden" trending topic tapi ternyata fiksi, karena 1 akun 10 tagar. Ternyata mereka bahagia menipu diri sendiri," cuit dia.

Tak hanya masyarakat, terdapat tokoh negara yang turut menyampaikan pendapatnya terkait insiden tersebut. Seperti Mahfud MD melalui akun resmi Twitternya @mohmahfudmd. "Mau ganti Presiden itu hak, mau mempertahankan Presiden itu hak. Silakan saja, itu ada mekanisme konstitusionalnya. Tapi hati saya sangat tersayat dan menangis jika ada ibu yang hanya berduaan dengan anaknya dipersekusi ramai ramai. Mudah2an video yang menyayat hati itu hanya hoax krn montase."

Begitu juga Ketua DPP PSI dalam akunnya @TsamaraDKI yang mengatakan, "Saya salut dengan seorang ibu yang menggunakan kaos #DiaSibukKerja dalam video ini. Kita tidak akan pernah takut! Lawan intimidasi!"

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement