Ahad 29 Apr 2018 22:40 WIB

Kasus Pembacokan Santri Terjadi di Pesantren Pamekasan

Kasus ini merupakan yang kedua dalam kurun waktu enam tahun terakhir.

Salah seorang santri di Pesantren Pamekasan (Ilustrasi).
Foto: Antara
Salah seorang santri di Pesantren Pamekasan (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Kasus pembacokan terjadi di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, sekitar pukul 08.25 WIB dan korbannya mengalami luka serius.

Korban berinisial BH, sedangkan pelaku berinisial AL. Keduanya merupakan santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan.

"Memang benar ada kejadian kasus pembacokan santri dan pelakunya santri di salah satu pesantren di Kecamatan Proppo. dan saat ini petugas masih melakukan oleh tempat kejadian perkara," kata Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Osa Maliki, Ahad (29/4) malam.

Hasil dari sejumlah sumber dan data petugas kepolisian Polsek Proppo, serta tim Reskrim Polres Pamekasan menyebutkan, kasus pembacokan itu terjadi pelaku AL tidak terima karena dimarahi dan dipukul oleh korban BH.

Aksi itu dilakukan, lantaran pelaku dan teman-temannya malas membersihkan lingkungan pondok, sedangkan AL kala itu sedang piket kebersihan.

Di pondok tersebut, BH dipercaya oleh pengasuh pesantren sebagai pengurus pada bagian keamanan dan bertanggung jawab mengawasi para santri dalam kegiatan pesantren, termasuk kegiatan tugas kebersihan pondok secara bergantian.

Saat korban sedang duduk-duduk di teras pondok, pelaku langsung menyabut korban dengan senjata tajam pada bagian perut, sehingga korban mengalami luka serius.

Hingga Ahad malam, situasi di sekitar lokasi kejadian perkara ramai didatangi oleh orang tua dan wali santri, terutama para orang tua dan wali santri dari pihak korban dan pelaku.

Sementara itu, berdasarkan catatan, kasus pembacokan santri di Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang terjadi Ahad (29/4) itu merupakan kasus kedua dalam kurun waktu enam tahun terakhir ini. Kasus serupa juga terjadi pada awal Januari 2012, dengan korban atas nama Suprai, warga Dusun Rekkerek, Kecamatan Palengaan.  

Supraie merupakan colokan (santri yang tidak tinggal di asrama pondok) di Pesantren Sumber Sari Desa Rekkerek, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. Sebagaimana korban BH, ia juga berstatus sebagai pengurus di pondok itu pada bagian keamanan. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement