Senin 30 Apr 2018 12:06 WIB

Gelar Akademik Empat Profesor Dicabut

Gelar profesor dicabut karena terbukti melakukan plagiat.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Profesor Mohamad Nasir mengaku sudah mencabut gelar akademik empat profesor selama menjabat karena terbukti melakukan plagiarisme. "Kita sering kali melakukan jalan pintas, kemudian memilih plagiat. Saya, selama menjabat sebagai menteri, sudah memberhentikan empat profesor karena plagiat," kata Nasir di Institut Agama Islam Darussalam, Desa Karangdoro, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (30/4).

Nasir mengatakan, salah satu kewajiban dosen adalah melakukan penelitian. Namun, masih banyak dosen yang lebih suka mengajar dengan mengabaikan penelitian.

Ketika melakukan penelitian, sering terjadi dosen mengambil jalan pintas dengan mengambil dari peneliti lain tanpa mencantumkan sumbernya sehingga terjadi plagiarisme.

"Supaya tidak terjadi plagiariame, harus jujur. Plagiarisme harus dihindari dan jangan dilakukan. Plagiarisme hukumnya haram bagi seorang dosen," tuturnya.

Nasir mengatakan, dosen-dosen dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) harus meningkatkan kualitasnya untuk mengembangkan pendidikan di perguruan-perguruan tinggi NU. Menurut Nasir, bila dosen-dosen memiliki kualitas yang baik, program studi di perguruan tinggi NU akan berkembang dan lulusannya juga akan berkualitas. Menteri Nasir membuka bimbingan teknis peningkatan karier dosen NU yang diadakan Direktorat Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) di Institut Agama Islam Darussalam, Banyuwangi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement