Senin 30 Apr 2018 17:30 WIB

MUI Ingatkan Masyarakat Berpolitik dengan Santun

Ia menganggap aksi intimidasi di CFD adalah bentuk ketidaksantunan berpolitik.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Ketua MUI, Maruf Amin
Foto: ROL
Ketua MUI, Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan masyarakat agar santun dalam berpolitik. Hal itu mengomentari aksi intimidasi yang dilakukan sekelompok massa berkaos #2019GantiPresiden terhadap orang-orang yang mengenakan kaos #DiaSibukKerja.

"Berpolitik harus santunlah," kata Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Senin (30/4).

Ia mengingatkan soal ganti presiden, itu adalah ranah Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan hasil pemilihan umum (pemilu). Ia berujar, pergantian pemimpin negara adalah menyoal konstitusi.

Dengan demikian, ia menganggap aksi intimidasi di CFD adalah bentuk ketidaksantunan berpolitik. Ia mengimbau masyarakat berpolitik secara santun, sesuai dengan undang-undang, kebijakan KPU, dan konstitusi.

"Kalau ganti tidak ganti, itu urusan aturan main ada, secara konstitusi ada. Cuma harus santun, bijak, tidak melanggar kesopanan, tidak menimbulkan permusuhan," ujar KH Ma'ruf.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement