REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai peringatan Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei seharusnya menjadi momentum untuk memperbaiki nasib para buruh. Ia juga berharap aspirasi para buruh juga dapat dipenuhi oleh Pemerintah.
"Walaupun tentu tidak semua aspirasi dapat diwujudkan sekaligus, tetapi setidaknya ada upaya perbaikan yang jelas dari tahun lalu," kata Saleh kepada wartawan, Senin (30/4).
Saleh mengatakan, selama ini aspirasi yang disuarakan para buruh tak banyak dipenuhi oleh Pemerintah. Padahal aspirasi para buruh sangat banyak dan kompleks mulai dari upah minimum, pembatasan jam kerja, lembur, istirahat dan libur, cuti, tunjangan, perlindungan, jaminan sosial, pensiun, asuransi, dan lain-lain.
"Para buruh dan pekerja kita kan selalu menyuarakan aspirasinya. Tetapi coba dilihat, berapa yang bisa diwujudkan pemerintah? Kalau tidak ada yang berubah sama sekali, berarti aspirasi itu tidak pernah didengar," kata Saleh.