REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat multimedia dan telematika, Roy Suryo mendesak Mabes Polri untuk mengungkap rekaman yang di dalamnya terlibat Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama Sofyan Basir. Pasalnya, isi rekaman tersebut bisa menimbulkan salah paham dari berbagai pihak.
"Saya, selaku pemerhati multimedia dan telematika, terlepas dari Faktor Politik apapun tetap mendesak pihak berwajib, dalam hal ini Mabes Polri, untuk mengungkap siapa pembocor dan pengedit rekaman tersebut bilamana ada, demi transparansi semua pihak," kata Roy, dalam keterangannya akhir pekan lalu.
Sebelumnya, sebuah rekaman percakapan antara Rini dan Sofyan ramai menjadi bahan pembicaraan. Pada rekaman tersebut, diketahui adanya pembagian saham atas proyek yang dilakukan oleh PLN dan Pertamina.
Di dalam rekaman tersebut, kakak Rini, Ari Soemarno juga sempat disinggung. Meskipun demikian, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro mengatakan rekaman tersebut telah diubah isinya sehingga menimbulkan multipersepsi.
Terkait hal tersebut, Roy Suryo mendorong Kementerian BUMN membuka secara utuh apa sebenarnya isi percakapan yang dilakukan Rini dan Sofyan. "Selain perlu dipertanyakan motifnya apa, makna pembicaraannya, juga diungkap siapa pembocornya," lanjut Roy.