REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Kapolda Provinsi Sulawesi Barat Brigjen Baharudin Djafar meyakini perayaan hari buruh Internasional atau yang dikenal "May Day" akan berjalan aman dan lancar. Dengan catatan, Polri bekerja sama dengan stakeholder, buruh maupun masyarakat.
Baharudin mengatakan, para buruh yang akan melaksanakan aksi di Kota Mamuju diharuskan menyerahkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian. Surat pemberitahuan menyampaikan jumlah peserta, jenis acara, hingga perlengkapan yang dibawa.
"Agar, Polri bisa menyesuaikan pola pengamanan serta jumlah personel yang dikerahkan," katanya di Mamuju, Senin (30/4).
Ia mengimbau agar para buruh tidak memaksakan diri untuk memadati Kota Mamuju saat memperingati Hari Buruh 1 Mei 2018 namun bisa menggelar acara di daerah masing masing.
"Kalaupun para buruh yang ada di daerah seperti di Kabupaten Majene, Polman, Mamasa, dan Kabupaten Pasangkayu akan merapat ke ibu kota Provinsi Sulbar, maka para buruh diminta melaporkannya ke pihak kepolisian, soal jumlah massa, koordinator, dan titik aksi mereka agar pengamanan dapat dilakukan," katanya.
Ketua Front Perjuangan Pemuda Indonesia Pimpinan Kota Kabupaten Mamuju Muhammad Suyuti mengatakan, para mahasiswa petani dan buruh di Mamuju memilih akan menggelar aksi di hari pendidikan Nasional pada 2 Mei 2018. "Masalah pendidikan sangat penting disikapi pada hari pendidikan nasional," kata dia.
Sebab, masalah pendidikan masih terjadi seperti sarana pendidikan belum memadai seperti tenaga pendidik yang kurang sehingga angka putus sekolah masih tinggi. "Ini juga mesti diperhatikan pemerintah setempat untuk melaksanakan pembangunan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas di masa mendatang," ujarnya.