Selasa 01 May 2018 09:59 WIB

'Jaga Persatuan Karena Kita Lahir dan Tumbuh di Tanah Air'

Kaum muda diharap ambil bagian dalam mendinginkan tensi politik

Peta Indonesia
Peta Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengingatkan para pemuda adalah anak bangsa yang lahir dan besar di Indonesia. Karena itu, para pemuda diharapkan ambil bagian dalam mendingingkan tensi politik yang saat ini cukup memanas.

"Betapapun panasnya tensi politik, kami harap kaum muda untuk dapat berperan serta mendinginkan suasana dan tidak ikut memanaskan suhu politik yang dapat berimbas pada konflik antar masyarakat," kata Ketua Umum DPP KNPI Muhammad Rifai Darus saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (1/5).

Pernyataan Rifai itu terkait dengan ketegangan yang sempat terjadi antarkubu pendukung di kegiatan Car Free Day (CFD) yang berlangsung bundaran Hotel Indonesia (HI), Ahad (29/4) kemarin. Ketegangan yang diketahui terjadi antara kubu pendukung gerakan “Ganti Presiden 2019” dengan barisan yang mengenakan kaus “Dia Sibuk Kerja” yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

"Jaga persatuan karena kita semua adalah anak bangsa yang lahir, tumbuh dan dibesarkan di Tanah Air Republik Indonesia. Tidak seharusnya, tujuan politik lantas menghalalkan segala cara untuk mencapainya yang berpotensi membuka celah segregasi sosial dan konflik sosial hanya untuk pencapaian kepentingan politik praktis sesaat," kata Rifai.

Rifai berharap,  elite politik dapat memberi teladan yang baik kepada para pendukungnya untuk tidak mengerahkan upaya politik. Di mana, bisa berpotensi menggoyahkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);

"Kami pemuda berharap agar seluruh elite dapat menyajikan diskursus yang tujuannya untuk kepentingan masyarakat, negara, bangsa dan generasi yang akan datang. Diskursus yang bermuara pada terbentuknya rute perjalanan sebuah negara menjadi bangsa yang kuat, makmur dan disegani dunia," kata Rifai.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement