Selasa 01 May 2018 13:17 WIB

Polri Minta Polda Usut Dua Anak Tewas Saat Pembagian Sembako

Mabes Polri baru mengetahui kematian dua anak berdasarkan pernyataan Sandiaga.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyatakan Polri akan melakukan penyelidikan terkait kematian dua anak saat pembagian sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di Monumen Nasional (Monas), Sabtu (28/4). Pembagian ini dilaksanakan panitia dari Forum Untuk Indonesia.

"Nanti akan kami cek. Kami minta Polda Metro Jaya untuk melakukan penyelidikan, kejadian seperti apa, korban di mana posisinya, meninggalnya karena apa," ujar Setyo di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/5).

Setyo mengaku baru mengetahui perihal kematian dua anak tersebut berdasarkan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di media massa. Setyo juga belum memastikan pihak panitia acara tersebut akan dipanggil dalam waktu dekat. 

Namun, Setyo memastikan, kepolisian akan berupaya menyelidiki kematian dua anak tersebut. Polisi akan mengumpulkan seluruh keterangan dan informasi dari, seluruh pihak. 

"Nanti kami lihat perkembangannya sambil kami mengumpulkan seluruh bahan keterangan informasi terkait kejadian itu," ujar mantan wakil kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri itu.

Terkait kemelut perizinan acara bertajuk pesta rakyat tersebut, Setyo enggan menyampaikan lebih rinci. Sebab,  perizinan berada dalam lingkup kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Pada Senin (30/4) malam, Sandiaga menyebutkan, dua anak yang tewas merupakan warga Pademangan, Jakarta Utara. Keduanya korban berinisial MJ (12 tahun) dan AR (10 tahun).

"Fakta kejadian telah terjadi dan kami sangat prihatin. Adanya dua korban yang mesti kehilangan nyawanya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement