REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan massa buruh telah memadati gedung Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5) sore. Selain merayakan Hari Buruh, massa juga akan mengikuti deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden (capres) di pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Dari pantauan, terlihat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Waketum Gerindra Fadli Zon, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman dan Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menghadiri acara tersebut. Teriakan 2019 ganti presiden pun bergema di Istora Senayan.
"2019 ganti presiden," teriak pembawa acara diikuti seluruh massa yang hadir.
Seperti diberitakan sebelumnya, massa buruh melaukan long march dari Tugu Tani, ke Istana Negara dan kemudian ke Istora Senayan untuk mengikuti deklarasi pencapresan Prabowo. Kapasitas Istora Senayan yang hanya dapat menampung delapan ribu orang tidak mampu menampung belasan ribu buruh yang berdatangan ke Istora Senayan.
"Sebagian massa buruh KSPI yang tidak bisa masuk, kami siapkan layar LCD di luar Istora untuk dapat mengikuti acara di dalam," kata Ketua Panitia Peringatan May Day Nasional KSPI, Riden Hatam Ajiz, kepada wartawan, Selasa (1/5).
Pihak panitia mengatakan acara inti di Istora Senayan adalah dukungan massa buruh KSPI kepada Prabowo Subianto sebagai presiden pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Prabowo juga akan menandatangani kontrak politik dengan buruh terkait Sepuluh Tuntutan Rakyat.