Selasa 01 May 2018 22:00 WIB

Islam di Indonesia Ramah dan Santun

Dalam KTT ini, akan dibahas agama Islam sebagai agama rahmat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama  (PBNU) Said Aqil Siroj (tengah) memberikan keynote speaker didampingi Sekretaris Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU Alissa Wahid (kanan) dan Ketua PBNU Robikin Emhas (kiri) pada acara seminar di Jakarta, Sabtu (28/4).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj (tengah) memberikan keynote speaker didampingi Sekretaris Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU Alissa Wahid (kanan) dan Ketua PBNU Robikin Emhas (kiri) pada acara seminar di Jakarta, Sabtu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, melalui penyelenggaraan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia, Indonesia dapat menunjukan budayanya yang sangat ramah dan santun. Budaya saling menghormati tersebut dinilainya sudah tak dimiliki oleh negara-negara di Timur Tengah.


"Semua itu sudah berjalan di Indonesia. Kalau di Timur tengah lihat gak ada sudah budaya, yang muda melawan yang tua, yang tua sudah meninggalkan yang muda, mudah sekali perang, membunuh," ujar Said Aqil di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/5).

Dalam KTT ini, akan dibahas agama Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi alam semesta. Islam, kata dia, juga membawa misi peradaban dan budaya. Pembahasan dalam KTT ini akan lebih difokuskan pada pembangunan budaya, bukan hanya teologi.

Said mengatakan, nantinya KTT ini juga akan menghasilkan kerjasama antar ulama dari berbagai negara. ia juga menyebut, dirinya akan menjadi salah satu pembicara dalam acara ini dan akan membagi pengalaman Indonesia terkait Islam nusantara.

Sementara itu, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin menyampaikan para ulama dan cendikiawan Muslim akan merevitalisasi konsep wasatiyyat Islam di KTT ini. 

Revitalisasi wasatiyyat Islam dinilai penting dilakukan mengingat terjadinya kekerasan berdasarkan agama di berbagai negara di dunia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement