Selasa 01 May 2018 21:08 WIB

Kapolda DIY Minta Masyarakat tidak Terpancing

Polisi masih melakukan pendataan dan pendalaman terhadap mereka yang telah diamankan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Suasana sekitaran kampus UIN Sunan Kalijaga masih dipenuhi polisi dan warga sekitar, Selasa (1/5) malam.  Sore tadi, massa pendemo yang sebagian besar merupakan mahasiswa terlibat bentrok dengan warga dan polisi
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Suasana sekitaran kampus UIN Sunan Kalijaga masih dipenuhi polisi dan warga sekitar, Selasa (1/5) malam. Sore tadi, massa pendemo yang sebagian besar merupakan mahasiswa terlibat bentrok dengan warga dan polisi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dhofiri menekankan, bentrokan yang mewarnai aksi unjuk rasa di simpang tiga UIN lantaran masyarakat sekitar yang marah, dan bukan polisi. Ia menilai, masyarakat sekitar khawatir ada perusakan maupun kekerasan yang bisa terjadi.

"Sehingga tadi masyarakat sekitar malah yang marah, bukan dari polisinya, masyarakat khawatir karena ada pertokoan dan perumahan," kata Dhofiri, Selasa (1/5).

Tapi, lanjut Dhofiri, polisi tetap menengahi agar tidak terjadi bentrok, dan pengamanan sebaiknya diserahkan kepada Kepolisian saja. Usai bentrokan, polisi menemukan sejumlah molotov yang ternyata telah disiapkan pengunjuk rasa.

"Alhamdulillah beberapa sudah diamankan, situasi reda, yang penting masyarakat jangan terpancing, kita menyayangkan selama ini Yogya damai," ujar Dhofiri.