Advertisement

In Picture: Tidak Lama Lagi Pesantren di Amerika Segera Terwujud

Selasa 01 May 2018 21:28 WIB

Red: Mohamad Amin Madani

Setelah pembelian lokasi dengan lahan seluas 7,4 hektar di kota Moodus, Connecticut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren pertama di bumi Amerika tidak lama lagi akan segera terwujud, setelah pembelian lokasi dengan lahan seluas 7.4 hektar dan beberapa buah gedung di kota Moodus, Connecticut, Amerika Serikat, berhasil diakuisisi secara resmi pada awal Maret lalu.

Langkah selanjutnya adalah pembersihan dan renovasi gedung-gedung yang masih memungkinkan atau layak pakai. Dalam lokasi tersebut terdapat 7 gedung yang sudah berdiri. Dari tujuh gedung itu hanya tiga gedung yang masih layak pakai. 

Ketiga gedung itulah yang saat ini sedang direnovasi pada bulan Mei dan Juni 2018. Sehingga pada awal Juli nanti ketiga gedung itu sudah siap dipakai untuk kegiatan musim panas pesantren (summer program). 

Selanjutnya, untuk memenuhi berbagai rencana kegiatan musim panas juga, berbagai fasilitas outdoor programs disiapkan. Diantaranya lapangan sepak bola (soccer), lapangan bola basket (basket ball), volleyball, bulutangkis, dan juga Sebuah kolam renang (swimming pool). 

Jika semua proses rencana di atas berjalan lancar maka mulai awal Juli akan dibuka program musim panas khusus (special summer programs). 

Summer program khusus ini akan mencakup banyak kegiatan, antara lain : Program hafalan Alquran, Intensive Islamic Studies (akidah, fiqh), Program bahasa Inggris dengan Native Speaker, Outdoor program (latihan fisik, hiking), visit neighboring universities (Harvard, MIT), dan Public Speech dalam bahasa Inggris.

Saat ini Pesantren Amerika memerlukan dana segera untuk membiayai pembersihan dan renovasi, serta pembangunan fasilitas olah raga, agar seluruh rencana program dapat terlaksana.

Dana yang diperlukan saat ini hingga dua bulan ke depan sekitar $250,000.00 (dua ratus ribu USD) atau sekitar 3.5 milyar Rupiah.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 

Ikuti Berita Republika Lainnya