Rabu 02 May 2018 06:58 WIB

PKB Sebut Perang Tagar Harus Junjung Etika Demokrasi

Perang tagar terjadi pada kegiatan CFD di Bundaran HI, Jakarta.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Peserta Aksi 2019 Ganti Presiden membentangkan spanduk di hari bebas kendaraan bermotor di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (29/4).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Peserta Aksi 2019 Ganti Presiden membentangkan spanduk di hari bebas kendaraan bermotor di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (29/4) kemarin mendadak menjadi sorotan publik. Bukan karena kemeriahan CFD yang rutin diselenggarakan satu pekan sekali itu, tapi karena adanya perang tagar atau kaus pilihan politik. Yaitu, kelompok massa yang mengenakan kaos #2019GantiPresiden dengan #JokowiDuaPeriode.

Menanggapi itu, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding menyampaikan bahwa perang tagar sebetulnya adalah hal yang lumrah. Apalagi hal itu jika dikaitkan dengan aspirasi masyarakat atas hak pilihan politiknya. Namun, Karding mewanti-wanti agar perang tagar tersebut harus menjunjung etika berdemokrasi.

"Dalam konteks demokrasi sebenarnya sah-sah saja. Jadi repot karena ada tidakan-tindakan yang tidak patut seperti intimidasi terhadap salah satu pihak. Dia harus tetap pada etika demokrasi," tegas legislator asal Dapil Jawa Tengah VI, saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (2/5).

Sebelumnya, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengawas di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota untuk melakukan pengawasan kegiatan CFD dan kegiatan publik lainnya. Instruksi ini terkait dengan adanya upaya kampanye terselubung di ruang terbuka.

"Kami meminta dan menginstruksikan kepada bawaslu provinsi, kabupaten, dan kota untuk mengawasi pelaksanaan CFD dan bekerja sama dengan pemda setempat," ujar Bagja.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement