Rabu 02 May 2018 11:31 WIB

Produksi Bolu Meranti Medan Beralih ke Gas Bumi PGN

Penggunaan gas bumi PGN bisa memberikan efisiensi bagi industri Bolu Meranti Medan.

PGN memulai penyaluran gas bumi perdana (gas in) ke CV Cipta Rasa Nusantara atau yang lebih dikenal sebagai Bolu Meranti, Medan, Sumatra Utara.
Foto: PGN
PGN memulai penyaluran gas bumi perdana (gas in) ke CV Cipta Rasa Nusantara atau yang lebih dikenal sebagai Bolu Meranti, Medan, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kembali mewujudkan komitmennya memperluas pemanfaatan gas bumi kepada seluruh lapisan masyarakat. Kali ini, PGN memulai penyaluran gas bumi perdana (gas in) ke CV Cipta Rasa Nusantara atau yang lebih dikenal sebagai Bolu Meranti, Medan, Sumatra Utara.

"Kami terus mengupayakan agar manfaat positif penggunaan gas bumi dapat dirasakan seluruh lapisan industri, dalam hal ini pabrik Bolu Meranti yang mulai menggunakan gas bumi PGN per 1 Mei 2018," kata Direktur Komersial Danny Praditya, Rabu (2/5).

Yang istimewa dari penyaluran gas perdana PGN ke industri kali ini adalah berbarengan dengan agenda Kunjungan Kerja Anggota Komisi VII DPR RI ke Medan. "Dalam Kunker kali ini, kami berkesempatan meninjau langsung aktivitas persiapan penyaluran gas perdana ke pabrik roti Bolu Meranti," kata Gus Irawan Pasaribu, Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR di Medan.

Gus mengatakan, dalam kesempatan ini rombongan kunker Komisi VII DPR yang berjumlah sekitar 16 orang ini sekaligus ingin mengetahui manfaat penggunaan gas bumi bagi masyarakat. "Kami ingin mendengar langsung dari masyarakat baik pengguna maupun calon pengguna apa manfaat yang mereka dapat setelah menggunakan gas bumi," kata Gus.

photo
Penyaluran gas bumi PGN ke pabrik Bolu Meranti Medan, Sumatra Utara. (Foto: PGN)

Bolu Meranti merupakan industri komersial yang memproduksi makanan dan minuman oleh-oleh khas Kota Medan. Selama ini, proses produksi di pabrik ini memakai bahan bakar berupa LPG Tabung ukuran 50 kilogram (Kg) yang digunakan untuk memasak bolu dengan peralatan utama berupa oven ukuran besar sebanyak enam unit.

Danny mengatakan, penggunaan gas bumi PGN oleh Pabrik Bolu Meranti dipastikan bisa memberikan efisiensi bagi industri tersebut. Selama ini dengan menggunakan LPG tabun 50 Kg, pabrik ini harus menggunakan 7-8 tabung seharga Rp 650 ribu per tabung sehingga total pengeluaran bahan bakar untuk produksi per bulan mencapai Rp 156 juta.

Dengan kebutuhan sebesar itu setiap bulan, jika dikonversi menggunakan gas bumi PGN menjadi sebesar kurang lebih 15.101 meter kubik per bulan. Dengan harga gas bumi PGN hanya Rp 5.496 per meter kubik, total pengeluaran Pabrik Bolu Meranti untuk penggunaan gas bumi hanya Rp 82,9 juta per bulan. "Terjadi efisiensi 47 persen per bulan karena beralih dari LPG ke gas bumi PGN," kata Danny.

Di Medan, PGN sampai saat ini telah memasok gas bumi ke 20.233 pelanggan dengan rincian, 45 industri besar, 904 pelanggan komersial seperti restoran hingga hotel, serta 19.284 rumah tangga.

Secara nasional, PGN tercatat telah berhasil menyalurkan gas bumi sebesar 1.505 MMSCFD. Penyaluran gas tersebar kepada 196.221 pelanggan dari berbagai segmen, seperti industri manufaktur dan pembangkit listrik, komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta rumah tangga di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.

PGN adalah satu-satunya badan usaha yang menyalurkan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan, mulai dari rumah tangga, UKM, hotel, mal, restoran, rumah sakit, industri, pembangkit listrik dan transportasi. Saat ini PGN telah memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang 7.453 Km atau setara 80 persen pipa gas bumi hilir nasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement