Rabu 02 May 2018 19:00 WIB

Kemah Pendidikan Teguhkan Persatuan Pelajar Indonesia

Organisasi pelajar adalah elemen strategis untuk merajut tali persaudaraan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah pelajar mengikuti acara Kemah Pendidikan dan Apel Kebangsaan Pemuda Indonesia Di Lapangan PPPON Cibubur, Jakarta, Rabu (2/5).
Sejumlah pelajar mengikuti acara Kemah Pendidikan dan Apel Kebangsaan Pemuda Indonesia Di Lapangan PPPON Cibubur, Jakarta, Rabu (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Pelajar Islam Indonesia (PII) menyelenggarakan acara Kemah Pendidikan dan Apel Kebangsaan Pemuda Pelajar Indonesia di Lapangan PPPON Cibubur, Jakarta pada 2-5 Mei 2018. Kegiatan ini difasilitasi Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga.

 
"Ada 5.000 pemuda pelajar Indonesia yang meneguhkan komitmen kebangsaan dan komitmen perbaikan pendidikan dalam momentum Hari Pendidikan Nasional," kata Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Asrorun Niam Sholeh kepada Republika.co.id di Lapangan PPPON Cibubur, Rabu (2/5).
 
Asrorun mengatakan, kegiatan seperti ini penting diselenggarakan sebagai jembatan untuk meneguhkan konsolidasi dan persatuan di antara pelajar. Organisasi pelajar adalah elemen strategis untuk merajut tali persaudaraan dan persatuan demi kepentingan NKRI.
 
Menurutnya, para pelajar harus memiliki komitmen kepada isu-isu pendidikan. Komitmen mereka bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Artinya tidak bisa menggunakan pendekatan top-down, pendekatannya harus partisifatif melibatkan secara langsung para pemuda pelajar dalam pengambilan kebijakan.
 
Dalam rangkaian acara Kemah Pendidikan dan Apel Kebangsaan Pemuda Pelajar Indonesia. Sebelumnya ada pekan taaruf antar pemuda pelajar Indonesia dan lomba vlog inovatif dan edukatif. Selanjutnya ada lomba menulis surat pendidikan dan kebijakan pendidikan nasional kepada presiden.
 
"Bagaimana harapan pemuda pelajar Indonesia untuk perbaikan pedidikan nasional, kemudian ada kegiatan bela negara dengan berbagai aktivitas yang di dalamnya ada kegiatan seminar, ada kegiatan olah raga bersama," ujarnya.
 
Asrorun juga menyampaikan, kegiatan ini untuk meneguhkan komitmen meningkatkan pendidikan yang berkeadaban, mencegah terjadinya kekerasan dan eksploitasi di dunia pendidikan. Serta untuk menanggulangi bahaya narkoba, terorisme, kenakalan remaja, ujaran kebencian serta penyebaran hoax di dunia cyber.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement