Kamis 03 May 2018 05:51 WIB

Presiden Roma Cerca Wasit karena 'Bantu' Liverpool

Giallorossi tak mendapatkan dua hadiah penalti yang jelas.

James Pallotta
Foto: EPA/ALESSANDRO DI MEO
James Pallotta

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden Roma James Pallotta menilai, tidak adanya video assistant referee (VAR) di Liga Champions sebagai lelucon dan memalukan. AS Roma menjadi korban ketidakcakapan wasit Damir Skomina yang memimpin laga semifinal leg kedua. Roma memang menang 4-2 di Stadion Olimpico, Kamis (3/5) dini hari WIB, tetapi tetap tersingkir dengan agregat 6-7.

Giallorossi tak mendapatkan dua hadiah penalti yang jelas. Tak heran jika Pallotta berang.

"Sangat jelas bahwa VAR dibutuhkan di Liga Champions karena Anda tidak bisa membiarkan hal seperti ini berlangsung," kata Pallotta kepada wartawan di mix zone, dikutip Football Italia.

Ia mengatakan, semua orang bisa melihatnya. Edin Dzeko tidak offside dan dijatuhkan oleh Loris Karius di kotak penalti. Namun, Dzeko justru dinyatakan offside.

Kemudian, pada menit ke-65 ada handball di kotak 16 oleh Trent Alexander-Arnold yang menghentikan percobaan Stephan El Shaarawy. Menurut Pallotta, handball itu jelas bagi semua orang di dunia, kecuali wasit di lapangan. Trent bahkan bisa saja dikartu merah.

Kemudian, pada menit ke-67, Patrik Schick dijatuhkan di kotak penalti. Ia sampai kesulitan berkata-kata.

“Saya tahu itu sulit untuk wasit, tetapi itu sangat memalukan ketika kami kalah dalam agregat seperti itu," kata dia.

Pallotta juga menilai Liverpool semestinya bermain dengan 10 orang sejak menit ke-63. Namun, Liverpool lolos.

"Sekali lagi, selamat untuk Liverpool, mereka tim yang hebat, tetapi jika kita tidak menggunakan VAR di Liga Champions, hal seperti ini adalah lelucon mutlak," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement