REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Setelah semenanjung Muria, gempa bumi tektonik juga mengguncang sebagian wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kebupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis (3/5).
Gempa terjadi sekitar pukul 09.46 WIB dan dapat dirasakan di sebagian kedua daerah ini. "Tepatnya di darat pada jarak 6 kilometer timur Kalibening, Kabupaten Banjarnegara pada kedalaman 15 kilometer," kata Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta,Dr I Nyoman Sukanta SSi MT.
Jika ditinjau dari lokasi pusat gempa tektonik kali ini, jelasnya, gempa di darat yang diakibatkan oleh aktivitas sesar lokal dan tidak berpotensi terjadinya tsunami. Analisa dari peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi ini menimbulkan guncangan pada I Skala Intensitas Gempabumi (SIG) BMKG (II MMI) di wilayah perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Menurut laporan dari masyarakat yang diterima Stasiun Geofisika Yogyakarta, guncangan akibat gempa tektonik ini bisa dirasakan oleh beberapa warga di Kecamatan Kalibening dan Kabupaten Pekalongan.
Hingga saat ini belum ada laporan lebih lanjut mengenai dampak gempa bumi. Termasuk adanya gempa susulan. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yang menyesatkan terkait dengan fenomena alam ini.
"BMKG akan terus memantau perkembangan pascaterjadinya gempa bumi tektonik ini dan akan disosialisasikan kepada masyarakat," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi tektonik mengguncang semenanjung Muria, pada pukul 05.47 WIB. Pusat gempa berada di koordinat 6.42 LS dan 111.07 BT. Episenter gempa ini berada jarak 36,6 kilometer arah utara kota Pati dengan kedalaman 12 kilometer.