Kamis 03 May 2018 15:57 WIB

Ini Sosok di Belakang Jaket Asian Games Jokowi

Jaket ini dirancang oleh brand lokal yang bernama Never Too Lavish.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Jokowi menggunakan jaket bertuliskan Asian Games di bagian belakang saat bertemu perwakilan Osis seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis (3/5).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Jokowi menggunakan jaket bertuliskan Asian Games di bagian belakang saat bertemu perwakilan Osis seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima perwakilan para ketua OSIS SMA se-Indonesia di Istana Kepresidenan, Bogor, dengan busana jaket berwarna hitam.

Di bagian belakang jaket,  tergambar ilustrasi berbagai cabang olahraga serta tulisan Asian Games berwarna putih. Sementara itu, di baliknya terpampang sketsa logo Asian Games XVIII yang mengisi penuh bagian depan jaket dan yang terakhir di bagian lengan terlihat tulisan Indonesia yang cukup bold.

Dari mana Jokowi membuat jaket ini?

Usut punya usut ternyata Jaket ini dirancang oleh brand lokal yang bernama Never Too Lavish. Brand lokal Never Too Lavish didirikan oleh desainer muda Indonesia, Muhammad Haudy. Menurut Haudy, kali ini Presiden Jokowi memintanya untuk mendesain jaket khusus guna mempromosikan perhelatan Asian Games ke-18 yang akan dimulai pada bulan Agustus nanti.

Baca juga: Jokowi Janji Kenakan Pakaian Lambang Asian Games Setiap Saat.

Dari siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/5), konsep tema olahraga ini terlihat di bagian belakang jaket yang berupa lukisan hand painting atlet-atlet cabang olahraga yang ada di Asian Games 2018. Jokowi pertama kali mengenakan rancangan Haudy pada acara touring ke Sukabumi awal bulan April 2018 lalu.

Haudy memang terkenal dengan ciri khas desainnya yang menggunakan teknik pure hand painting. Dia menjelaskan bahwa inspirasinya berasal dari berbagai desainer kenamaan lokal dan dunia, seperti Virgil Abloh. Namun, ia mengakui bahwa desainnya memiliki ciri khas tersendiri.

Target pasar bagi Never Too Lavish juga dilihat Haudy tidak hanya merangkap anak muda, tetapi juga kalangan yang sudah berumur hingga figur publik seperti Presiden Jokowi. Terkait desainnya kali ini yang memang mengusung Asian Games 2018 ia juga tak lupa menaruh bagian logo Asian Games 2018 di bagian depan jaket.

Ketika ditanya terkait Asian Games 2018 dan kaitannya terhadap UMKM Indonesia, Haudy cukup antusias. Menurut dia, dengan adanya Asian Games ini, baik dari sisi logistik maupun pengadaan acara, pasti akan berpengaruh pada UMKM lokal, baik secara langsung maupun tidak langsung.

"Seperti kami sendiri bisa punya kesempatan untuk mendesain jaket Asian Games 2018," ujar Haudi.

Bagi Haudy, secara umum roda penggerak ekonomi harus terus-menerus didukung oleh pemerintah, dan masyarakat Indonesia khususnya, terhadap karya-karya orang Indonesia. Untuk jaket yang dikenakan Jokowi hari ini, pihaknya belum melakukan produksi secara massal sehingga setiap pembeli, termasuk Presiden Jokowi, justru memiliki desain khusus yang lebih personalized.

Terkait dengan promosi Asian Games, Haudy menilai bahwa cara yang dilakukan Jokowi sangat tepat. Sebab, untuk acara sebesar ini tenu membutuhkan promosi dan branding yang kuat. Dia pun bangga dan terbuka jika diajak lebih banyak terlibat dalam mempromosikan Asian Games.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement