Kamis 03 May 2018 17:44 WIB

Lola Amaria Bicara Perjuangan Perempuan Indonesia di Jerman

Lola memutar filmnya yang berjudul “Kisah 3 Titik” dan “Labuan Hati”

Lola Amaria
Foto: Republika/Gita Amanda
Lola Amaria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Artis film yang juga sutradara dan produser muda, Lola Amaria mendapat kehormatan dalam acara Pemutaran Film dan Rangkaian Diskusi Dalam Semangat Kartini, di Hannover Jerman. Lola menjadi salah satu pembicara yang diundang oleh pihak penyelenggara Bildung Und Gesundheit fur Indonesien e.V sebuah kembaga non provit yang bergerak di bidang pendidikan masyarakat dan kesehatan untuk Indonesia.

 

Kegiatan tu juga di dukung oleh KED, BINGO Umweltstiftung Niedersachsen  dan Kino in Kunstlerhaus Hannover.  Di hari pertama dalam kunjungannya di Hannover, Jerman, Kamis (26/4) bertempat di Kino in Kunstlerhaus Hannover, Lola memutar filmnya yang berjudul “Kisah 3 Titik” dan “Labuan Hati” yang memang bercerita tentang tenaga kerja wanita dan juga perempuan di Indonesia.  

 

Usai pemutaran film, dilanjutkan dengan diskusi oleh para peserta.  Di hari kedua, Jumat (27/4), bertempat di Gemeindehaus der Mordstadter Kirrchengemeinde Lola kembali memutar filmnya dan diskusi oleh peserta dengan moderator Aryani Williems.

 

“Ini agenda sudah setahun yang lalu direncanakannya. Dan baru sekarang bisa terlaksana. Sebuah kehormatan dan kebanggaan dua film saya bisa dihadirkan, ditonton dan kita diskusi tentang perempuan di Indonesia, karena ini berkaitan dengan Hari Kartini,” ucap Lola Amaria yang masih berada di Hannover, Jerman lewat sambungan telepon, ke awak media di Jakarta, Jumat (27/4) sore, WIB.

 

“Dua film saya yang pertama “Kisah 3 Titik” bercerita tentang tenaga kerja wanita di Indonesia. Disitu digambarkan seutuhnya tentang hak-hak pekerja wanita, terutama tentang kesejahtraan, kesehatan dan juga hal-hal lainnya. Sedangkan “Labuan Hati”, disitu menggambarkan kehidupan wanita Indonesia yang sangat kompleks dari berbagai sudut pandang. Bagaimana perempuan Indonesia itu mandiri dan berusaha mengatasi semua persoalannya seorang diri,” terang Lola.

 

Tujuan acara tersebut tidak lain untuk mengekspose sekaligus mendiskusikan realita kehidupan & perjuangan perempuan di Indonesia. Salah satu bentuk diskusi tersebut, dibungkus dalam bentuk “Woman Circle).

 

“Iya, dalam diskusi ini kami tawarkan agar perempuan manca negara di Hannover dan sekitarnya bisa saling menguatkan (Woman Empowerment) satu dengan yang lainnya.  Saya mencoba untuk share pengalaman sebagai perempuan Indonesia yang berdikari. Lewat kedua film itulah (Kisah 3 Titik dan Labuan Hati), saya tuangnya cerita yang lebih luas tentang perempuan Indonesia berdasarkan versi saya,” jelas Lola.

 

Dengan banyaknya peserta terutama dari mahasiswa di Hannover, Jerman, Perempuan Indonesia dan juga Perempuan International yang berada di Hannover, Lola sangat respek sekali, kedua filmnya serta diskusinya berlangsung menarik dan bisa saling berbagi informasi, khususnya tentang perempuan. Selain itu hadir juga undangan dari Fakultas Mode Design Hochschule Hannover dan Fashon Revolution Week Hannover serta beberapa instansi terkait.

 

“Ya, semoga tahun depan kembali terlaksana lagi kegiatan seperti ini. Kebetulan, menjelang rilis film terbaru saya berjudul “Lima” pada 31 Mei mendatang, saya juga memberikan informasi tentang ide cerita film terbaru saya itu kepada para peserta yang hadir,” tutup Lola.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement