REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Timnas Indonesia tak juga mampu mencetak gol dan meraih kemenangan di gelaran Piala Milad (Anniversary) PSSI 2018. Menghadapi Uzbekistan pada laga terakhir di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (3/5), skuat Garuda kembali ditahan imbang tanpa gol.
Hasil imbang dari Uzbekistan ini membuat Indonesia tak pernah menang dalam tiga pertandingan. Indonesia cuma mampu mengemas dua angka dari gelaran Piala Milad PSSI. Yaitu dengan sekali kalah 0-1 dari Bahrain dan sekali imbang dari Korea Utara (Korut) dan terakhir imbang dengan Uzbekistan.
Sementara, Uzbekistan mengakhiri Piala Milad kali ini di peringkat kedua. Timnas juara Piala Asia U-23 2017 itu mencatat tiga angka. Uzbekistan bermain imbang pada tiga laga, yakni 2-2 saat menghadapi Korut, 3-3 saat melawan Bahrain, dan 0-0 meladeni tuan rumah.
Bahrain berhak atas gelar juara Milad PSSI tahun ini setelah berhasil menang 4-1 dari Korut, Kamis (3/5). Sementara Korut, mengakhiri turnamen ini di peringkat keempat dengan modal dua angka dari hasil imbang kontra Uzbekistan dan Indonesia. Nilai skuat Garuda sama dengan Korut, namun berhak menduduki posisi ketiga karena unggul selisih gol.
Saat laga Indonesia dan Uzbekistan, tuan rumah masih bermain dalam formasi 4-2-3-1. Pelatih Luis Milla Aspas kembali mempercayakan posisi penyerang kepada Lerby Eliandry Pong Babu. Ia dibantu tiga gelandang, Febri Haryadi, Septian David Maulana, dan Osvaldo Haay.
Sementara tim negara Uzbekistan bermain dalam formasi 4-4-2. Ada duet Sidorov Andrey dan Nazrulaev Doniyorjon di lini serang. Pelatih Ravshan Xaydarov memainkan kiper cadangan Ergashev Umidjon sebagai penjaga gawang dalam pertandingan terakhir kali ini.
Indonesia mengawali laga dengan gaya permainan cepat dan menyerang seperti di laga-laga sebelumnya. Uzbekistan memilih menunggu dan bertahan. Namun tim tamu tampil efektif. Pada menit keempat, umpan kepada Nurulloev Sukhrob yang lolos dari jebakan offside, membuat kiper Andritany Ardhyasa dengan keras menghentikan lawan dengan melakukan bloking. Bola berhasil diamankan Hansamu Yama Pranata. Namun sayang aksi kiper milik Persija Jakarta itu membuatnya terkapar kesakitan.
Milla terpaksa menukar posisi kiper. Andritany ditarik keluar lantaran tak bisa melanjutkan pertandingan. Kiper cadangan dari Bhayangkara FC Awan Setho Rahardjo masuk menggantikannya.
Febri mencoba membangun peluang bagi Indonesia pada menit ke-11. Namun sepakan kerasnya dari luar areal penalti melambung jauh di atas gawang Uzbekistan. Para penggawa Garuda, sampai menit ke-20-an berhasil mendominasi penguasaan bola. Tetapi para pemain Uzbekistan mampu mengimbangi dan bertahan.
Penalti gagal
Skor masih 0-0 sampai menit ke-25. Di menit ke-26, lagi-lagi Indonesia punya peluang. Febri kembali mengantarkan bola dari sisi sayap. Gelandang milik Persib Bandung itu memberikan umpan kepada Lerby yang berada di depan gawang. Tetapi striker milik Borneo FC itu tak sigap dan menyiakan kesempatan. Skor tetap 0-0 sampai setengah jam pertandingan.
Peluang paling emas bagi Indonesia terjadi pada menit ke-34 ketika pemain bertahan Uzbekistan Gofurov Husniddin ketahuan wasit menyentuh bola dengan lengan kanannya. Wasit menunjuk titik putih memberikan hadiah penalti kepada Indonesia.
Namun ayang bagi tuan rumah, eksekusi yang dilakukan Septian David Maulana tak berhasil membungkam kiper Uzbekistan. Skor tetap 0-0 sampai turun minum.
Memasuki babak kedua, intensitas pertandingan meninggi. Indonesia tetap menampilkan permainan menekan. Uzbekistan membalas dengan serangan balik. Pada menit ke-59, aksi Febri kembali menjadi ancaman. Umpannya ke depan gawang tertuju kepada Osvaldo. Tetapi gelandang milik Persebaya Surabaya itu menyiakan kesempatan.
Selepas itu gelandang Uzbekistan Kodirkulov Sanjar berhasil lolos dari kawalan dan mengejar bola di lini pertahan tuan rumah. Kiper Awan mencoba menyelamatkan bola dan berhasil. Namun pemain lawan tetap berlari yang membuat kakinya menyentuh bagian kepala Awan yang membuatnya kesakitan.
Aksi Sanjar tersebut mengundang reaksi pemain Indonesia. Insiden keributan dan saling dorong sempat terjadi antara pemain tuan rumah dan Uzbekistan. Emosi berlebihan ditonjolkan Muhammad Hargianto dalam keributan tersebut yang membuatnya harus dikartu kuning. Keributan dan aksi saling dorong itu membuat laga semakin keras dan sengit.
Sejumlah pelanggaran dari kedua kesebelasan terjadi. Bahkan Hansamu Yama sebagai kapten kesebelasan juga kena kartu kuning lantaran menyikut pemain Uzbekistan saat berebut bola di udara. Skor masih 0-0 sampai pelatih Milla memainkan Gavin Kwan Adsit menggantikan Osvaldo pada menit ke-70.
Pada menit ke-77, aksi jegal Lerby terhadap Sanjar kembali membuat wasit mengeluarkan kartu kuning. Uzbekistan mendapatkan sepakan bebas di areal 16. Eksekusi yang dilakukan gelandang Kanjabaev Islom mengarah ke gawang Indonesia. Awan Setho tak mampu menjangkau bola yang mengarah ke sudut atas kanannya. Beruntung bola mengenai tiang gawang.
Skor tetap 0-0 sampai menit ke-80. Milla kembali merotasi pemain terakhirnya. Evan Dimas Darmono masuk menggantikan Septan David. Beberapa menit masuk lapangan, bintang milik Selangor FA itu punya peluang mencetak gol. Persisnya pada menit ke-85, umpan Hargianto kepada Evan dari tengah membuat Evan tinggal berhadapan dengan kiper lawan. Sayang, sepakan Evan terlalu keras dan membuat bola melambung ke atas gawang.
Papan skor tetap 0-0. Tambahan waktu diberikan oleh wasit. Di masa injury time tersebut, kedua kesebelasan juga tak mampu mencetak gol. Sampai peluit panjang, Indonesia dan Uzbekistan mengakhiri laga tanpa gol.