REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pelabuhan-pelabuhan utama Cina meningkatkan pemeriksaan impor buah segar dari Amerika Serikat (AS). Hal ini berdampak pada penundaan pengiriman dari para petani AS ditambah dengan tarif yang lebih tinggi dalam perdagangan Sino-AS.
Buah-buahan termasuk di antara 128 produk AS yang 'ditampar' dengan tarif impor tinggi. Ini sebagai pembalasan atas retribusi AS pada baja dan aluminium Cina.
Sumber yang berbasis di Shanghai yang memahami pengecekan karantina mengatakan, sejak pekan lalu, Cina telah mengirim para ahli karantina ke pelabuhan-pelabuhan besar termasuk Shanghai dan Shenzhen. Mereka melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap penyakit dan membusuk. "Cina telah melanjutkan praktik memeriksa setiap batch buah segar AS," katanya.
Padahal, sebelumnya pengawas hanya memeriksa sekitar 30 persen pengiriman. Sejak Senin lalu, semua pengiriman buah asal AS harus menjalani tujuh hari pemeriksaan karantina saat tiba di Shenzhen. Sebelumnya, petugas bea cukai di Cina telah membiarkan pengiriman saat mereka melakukan pemeriksaan sampel.
Beberapa kontainer jeruk yang diimpor oleh perusahaan AS telah dicegat pekan ini. Beberapa batch apel AS juga gagal inspeksi karantina dan akan dikembalikan ke AS.
Manajer penjualan Chelan Fresh yang berbasis di Washington Bryan Peebles mengatakan, ia telah mendengar beberapa pengiriman barang. Namun bisnis ekspornya yang meliputi apel dan ceri tidak terpengaruh dalam beberapa pekan terakhir.
Jika hal ini tetap berlanjut, ada efek domino yang akan terjadi seperti pembatalan pesanan oleh Cina. Petani AS pun akan menjual kembali produknya di dalam negeri atau ke importir lain seperti Kanada.
Direktur Operasi Internasional untuk kelompok industri Northwest Cherry Growers Keith Hu mengatakan, kemungkinan penundaan bisa terjadi selama beberapa hari pada puncak musim panas karena risiko kerusakan di pelabuhan. Tidak ada jalan bagi petani yang tidak memiliki cukup penyimpanan pendingin.
"Kemungkinan ceri kami akan hancur di bawah matahari jauh lebih besar. Kami sedang melihat pasar alternatif," katanya.
Cina adalah pasar ekspor terbesar ketiga untuk ceri segar dari AS. Eksportir AS mengirim ceri segar ke Cina senilai 119 juta dolar AS. Angka ini di bawah sepertiga dari total pengiriman senilai 605 juta dolar AS pada 2017. Salah satu pengecer online Cina yang mengimpor dan menjual ceri AS menunda rencana mempromosikan buah-buahan AS.
Sedangkan menurut Departemen Pertanian AS, AS menjual apel segar senilai 18 juta dolar AS ke Cina pada 2017 dari total ekspor 872 juta dolar AS. Buah sebelumnya telah menjadi korban dari sengketa perdagangan bilateral. Beberapa tahun lalu, Cina melarang impor beberapa buah-buahan Filipina lantaran buruknya hubungan bilateral di tengan sengketa wilayah maritim di Laut Cina Selatan.