Jumat 04 May 2018 17:05 WIB

Kepala Desa Diminta Kembangkan Ekonomi Desa

Penggunakan dana desa, pemerintah desa tetap harus berpegang pada ketentuan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Layanan Aktif BAZNAS (LAB) membangun jembatan  yang menghubungkan Desa Simpang Garut dengan Desa Cempakasari, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pembangunan yang selesai dalam sepekan (19-26 Oktober 2017) dengan melibatkan warga ini kini bisa dimanfaatkan 4.629 jiwa dalam 1.279 kepala keluarga.
Foto: Dok. Istimewa
Layanan Aktif BAZNAS (LAB) membangun jembatan yang menghubungkan Desa Simpang Garut dengan Desa Cempakasari, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pembangunan yang selesai dalam sepekan (19-26 Oktober 2017) dengan melibatkan warga ini kini bisa dimanfaatkan 4.629 jiwa dalam 1.279 kepala keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID,  PURBALINGGA -- Anggota Komisi X DPR Muhammad Romahurmuziy atau yang biasa disebut Gus Romy, meminta agar para kepala desa di Kabupaten Purbalingga mampu mengembangkan potensi desa. "Melalui Dana Desa yang dikucurkan pemerintah di desa-desa, pemerintah desa bisa mendorong perkembangan UMKM di desanya agar semakin maju," katanya saat saat menghadiri acara seminar Implementasi UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa untuk Kesejahteraan Rakyat di Pendopo Setda Purbalingga Dipokusumo, Jumat (4/5).

Meski demikian dia mengingatkan, dalam hal penggunakan dana desa, pemerintah desa tetap harus memperhatikan ketentuan UU yang berlaku. Sesuai dengan pasal 80 (ayat 4) prioritas, program, kegiatan dan kebutuhan pembangunan desa meliputi peningkatan kualitas dan akses pelayanan dasar, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, serta pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif.

"Dengan demikian, Dana Desa juga bisa digunakan untuk pengembangan teknologi tepat guna demi kemajuan ekonomi dan peningkatan kualitas ketertiban dan ketentraman," katanya.

Menurutnya, sejak program Dana Desa dikucurkan, saat ini sudah ada 1.868.266 unit industri kecil dan mikro yang dikembangkan di desa. Dari sekian banyak unit usaha tersebut, ada beberapa yang menonjol.

Antara lain di Desa Suluk Kabupaten Madiun Jawa Timur yang mengembangkan usaha produksi durian dimana pemerintah Desa Suluk bisa melakukan kerja sama dengan perusahaan Es Campina sebagai penerima durian Suluk.

Prninsipnya, Romy mengatakan, pemanfaatan dana desa harus bisa dilakanakan secara maksimal untuk pengembangan ekonomi desa. Sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran di desa juga kemiskinan desa cenderung menurun.

Mengenai kondisi desa di seluruh Indonesia, Romy menyebutkan, desa yang masuk kategori tertinggal di Tanah Air, masih tercatat sebanyak 45,51 persen atau sbanyak 33.948 desa. Sedangkan untuk kategori desa yang sangat tertinggal ada sebanyak 14.107 desa dengan prosentase 18,87 persen.

Sementara untuk kategori desa berkembang tercatat ada 30,66 persen atau 22.916 desa. "Dengan demikian, dari total 74.754 desa di Tanah Air, ada 173 desa yang masuk desa mandiri dan 3.610 desa masuk ke dalam desa maju," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement