Jumat 04 May 2018 19:08 WIB

Nobel Sastra Absen Tahun Ini

The Swedish Academy diguncang skandal tuduhan pelecehan seksual.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Sebuah papan di Las Vegas memasang foto Bob Dylan dengan ucapan selamat atas penghargaan Nobel bidang sastra yang diraihnya.
Foto: EPA
Sebuah papan di Las Vegas memasang foto Bob Dylan dengan ucapan selamat atas penghargaan Nobel bidang sastra yang diraihnya.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- The Swedish Academy tidak akan menganugerahkan nobel sastra pada 2018. Hal itu disebabkan adanya skandal tuduhan pelecehan seksual yang melibatkan anggota The Swedish Academy.

Keputusan The Swedish Academy itu diumumkan pada Jumat (4/5), sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat. Keputusan tersebut diambil setelah The Swedish Academy melakukan pertemuan pada Kamis (3/5), guna membahas skandal pelanggaran seksual yang melibatkan Jean-Claude Arnault.

Ia adalah seorang fotografer asal Prancis. Jean-Claude Arnault juga merupakan suami dari anggota The Swedish Academy yang juga seorang penyair, Katarina Frostenson.

Tuduhan pelanggaran seksual yang dilakukan Arnault telah dipublikasikan sejak November tahun lalu. Setelah tuduhan itu mengemuka, tiga dari 18 anggota dewan juri yang memilih pemenang hadiah nobel sastra mengundurkan diri. Hal tersebut dilakukan sebagai protes atas keputusan The Swedish Academy yang tidak mengeluarkan Frostenson.

Perselisihan dan berkurangnya anggota dewan juri menjadi salah satu alasan The Swedish Academy tak memberikan hadiah nobel sastra tahun ini. Namun dalam pengumumannya, The Swedish Academy pun menyinggung perihal berkurangnya kepercayaan publik sebagai alasan mereka tak menganugerahkan nobel sastra pada 2018.

"Para anggota aktif The Swedish Academy tentu saja sepenuhnya sadar bahwa krisis kepercayaan saat ini menempatkan tuntutan yang tinggi pada pekerjaan jangka panjang dan kuat untuk perubahan,"  kata The Swedish Acamdemy dalam pengumumannya, dikutip laman the Guardian.

"Kami merasa perlu meluangkan waktu untuk memulihkan kepercayaan publik di akademi sebelum pemenang (nobel sastra) berikutnya dapat diumumkan. Ini untuk menghormati para penerima hadiah nobel sastra sebelumnya dan masa mendatang, the Nobel Foundation, dan masyarakat umum," ujarnya.

Kendati demikian, The Swedish Academy mengatakan pada 2019 mendatang pihaknya akan memberikan dua hadiah nobel sastra. Ketua dewan The Nobel Foundation, Carl-Henrik Heldin mengatakan krisis di The Swedish Academy telah berdampak pada pemberian hadiah nobel. Namun ia secara pribadi mendukung keputusan tak memberikan hadiah nobel sastra tahun ini.

"Keputusan mereka menggarisbawahi keseriusan situasi dan akan membantu menjaga reputasi jangka panjang dari hadiah nobel. Tak satu pun dari ini berdampak pada pemberian hadiah nobel 2018 dalam kategori hadiah lainnya," kata Heldin.

Ia berharap The Swedish Academy dapat segera memulihkan kredibilitasnya. "The Nobel Foundation sekarang mengharapkan akademi untuk melakukan segala upaya guna memulihkan kredibilitasnya," ujarnya.

Proses pemilihan pemenang nobel sastra tak diketahui secara pasti selama lebih dari seabad terakhir. Namun yang jelas, setiap Februari, anggota The Swedish Academy meninjau sekitar 200 nominasi. Pemenangnya adalah penulis yang dianggap paling memenuhi hasrat atau keinginan Alfred Nobel untuk memberikan penghargaan, yakni yang memproduksi karya paling luar biasa dalam arah yang ideal.

Selain tahun ini, The Swedish Academy pernah tak memberikan hadiah nobel sastra. Hal itu terjadi pada 1914, 1915, 1918, 1919, 1925, 1926, 1927, 1935,1936, 1940, 1941, 1942, 1943, dan 1949.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement