REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korea Utara mengubah zona waktunya untuk mencocokkan dengan Korea Selatan setelah pertemuan kedua pimpinan negara pada pekan lalu. Kantor berita resmi KCNA menyatakan, Korea Utara akan memindahkan jamnya maju 30 menit pada Sabtu (5/5).
"Pencocokan ini adalah langkah praktis pertama untuk mempercepat proses penyatuan Utara dan Selatan," kata media pemerintah tersebut seperti diberitakan BBC, Jumat (4/5).
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan memiliki jadwal pertemuan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un. "Kami telah memiliki tanggal dan lokasi pertemuan, kami akan segera mengumumkannya. Saya mengharapkan hal-hal yang sangat baik," kata Trump kepada wartawan AS di luar Gedung Putih pada Jumat (4/5).
Hingga saat ini, Korea Utara menggunakan Waktu Pyongyang, setengah jam di belakang Korea Selatan dan Jepang. Itu telah dimajukan 30 menit pada 2015 sebagai upaya melawan ",imperialis Jepang yang jahat", karena jamnya diubah untuk mencocokkan Tokyo ketika semenanjung Korea berada di bawah kekuasaan Jepang.
Korea Selatan (yang sembilan jam lebih awal dari GMT) juga telah pindah dari Jepang pada 1950-an. Namun kembali lagi pada 1960-an.
Selama dua jam, menunjukkan waktu di Korea Utara dan Korea Selatan, Pimpinan Korea Utara dan Presiden Korea Selatan duduk berdampingan di Panmunjom, kota di Zona Demiliterisasi (DMZ) tempat para pemimpin keduaPenyesju negara baru-baru ini bertemu. Setelah pembicaraan, kepresidenan Korea Selatan mengirim tweet yang mengatakan Kim merasa tertekan dengan melihat jam.