Sabtu 05 May 2018 13:23 WIB

Mendag: Harga Bahan Pokok Stabil

Polisi dukung stabilisasi harga pangan.

Rep: Arie Luki/ Red: Teguh Firmansyah
Jelang bulan puasa Ramadhan, Satgas Pangan Kabupaten Bandung melakukan sidak ke pasar Tradisional Soreang, Rabu (2/5). Diketahui jika harga bahan pokok relatif masih stabil dan stok dua bulan ke depan aman.
Foto: Dok Humas Polres Bandung
Jelang bulan puasa Ramadhan, Satgas Pangan Kabupaten Bandung melakukan sidak ke pasar Tradisional Soreang, Rabu (2/5). Diketahui jika harga bahan pokok relatif masih stabil dan stok dua bulan ke depan aman.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, memantau harga kebutuhan pokok ke Pasar Andir Kota Bandung, Sabtu (5/4). Menurut Enggartiasto, harga daging ayam dan telor memang mengalami sedikit kenaikan tapi secara umum tak ada soal.

"Kita lihat juga mengenai bawang putih di bawah Rp 25 ribu, cabai dan bawang merah juga terkendali. Memang bawang, cabai naik turun, tapi itu tidak mungkin lagi untuk tiba-tiba melonjak jauh karena cabai itu tidak akan kuat lama," ujar Enggar kepada wartawan.

Enggar menilai, tidak ada spekulan yang mampu menahan. Kalau ada tinggi, maka Satgas akan lebih sering melihat. Keberhasilan tahun lalu pun, kata ia, karena ada dukungan polisi sehingga bahan pokok terkendali.

"Gula, minyak goreng aman dan stok cukup. Saya lebih cenderung mekanisme pasar normal berjalan dengan baik. Tetapi kalau tidak mau jual maka kita jual," katanya.

Khusus daging sapi, kata dia, sekarang seluruh importir daging sapi dari Australia wajib 30 persen impornya itu setara paha depan dan karkas Rp 80 ribu. "Kalau tidak saya tidak kasih izin impor. Sudah berjalan makanya saya berani," kata Enggar seraya mengatakan sekarang Satgas pangan sudah lebih lengkap dan relatif lebih maksimal.

Direskrimsus Polda Jabar yang juga Kasatgas pangan daerah Jawa Barat, Kombespol Samudi mengatakan, tim satgas sudah turun ke pasar dan sejauh ini harga bahan pokok relatif stabil. Termasuk stok, cukup aman. Distribusi pun akan selalu diawasi agar jangan sampai dengan alasan harga melonjak karena terhambat distribusi.

"Kami selalu bersama-sama dinas perdagangan dan lain-lain selalu kumpul terjun ke lapqngan. Ini terus dilakuakn sampai jelang idul fitri," katanya.

Sejauh ini, kata dia, rata-rata harga masih stabil. Kalaupun ada kenaikan, hanya terjadi pada daging lokal. "Karena memang jenisnya beda itu pasti mahal harganya Rp 100 sampai Rp 110 ribu," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement