Sabtu 05 May 2018 14:47 WIB

Kapal Besar Masuk Tidung, Susi: Silahkan Tangkap

Saat ini kapal-kapal besar tak banyak masuk ke wilayah perairan Jakarta.

Rep: Sri Handayani/ Red: Agung Sasongko
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan lomba renang versus paddling di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (5/3).
Foto: Republika/Sri Handayani
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan lomba renang versus paddling di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta nelayan Pulau Tidung menangkap kapal-kapal besar yang masuk ke wilayahnya. Apabila tidak berani menangkap langsung, ia meminta mereka melaporkan pada dirinya.

Susi menceritakan, saat ini kapal-kapal besar tak banyak masuk ke wilayah perairan Jakarta. Ia mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) telah memberantas satu per satu.

PSDKP juga telah menerapkan aturan sesuai undang-undang zonasi. "Zonasi satu kapal dibawah 10 GT, zonasi dua kapal 10 GT sampai 30 GT. Zonasi 3 30 GT ke atas," kata dia.

Apabila masih ada kapal besar yang masuk dan menepi di Pulau Tidung, kata Susi, nelayan boleh langsung menangkapnya. "Kalau ada kapal besar minggir, tangkap sama para nelayan. Boleh. Berani enggak? Kalau tidak berani, kalah sama perempuan kecil begini. Berani toh? Kalau tidak laporan sms sama ibu," kata dia.

Susi juga meminta warga Pulau Tidung melaporkan kapal-kapal yang membuang sampah ke laut. Ia mengatakan, laut tak seharusnya menjadi tempat pembuangan sampah.

"Laut itu pemerintah ingin menjadi masa depan kita. Itu misi yang luar biasa dan betul Pak Presiden. Bermisi visi laut masa depan bangsa. Benar. Tapi dengan catatan kita jaga. Jangan jadi tempat pembuangan sampah," ujar dia.

Hari ini, Menteri Susi mengikuti pertandingan ulang (rematch) renang versus paddling melawan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno. Ia memenangkan pertandingan tersebut.

Selain bermain paddling, ia juga memberikan bantuan kepada warga dan nelayan Pulau Tidung. Bantuan yang diberikan berupa dua unit TV 42 inch pemberian dari Mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel ketika masih menjabat. Ada juga 200 ribu ekor bibit ikan jenis kerapu, kakap putih, dan bawal bintang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement