REPUBLIKA.CO.ID, NAPOLI -- Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis melemparkan komentar pedas ke pelatih i Partenopei, Maurizio Sarri, terkait hilangannya peluang mereka untuk mendapatkan Scudetto musim 2017/2018. Napoli kini tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen Juventus.
Publik Napoli berpesta usai gol telat Kalidou Koulibaly ke gawang Juventus memngikis perolehan poin mereka dengan Bianconeri berjarak satu angka. Namun, euforia tersebut terbilang berlebihan, sebab kompetisi Serie A Italia masih menyisakan empat partai lagi.
Benar saja, reaksi berlebihan langsung hening sepekan ke depan. Juve sukses menggasak Inter 3-2 di Giuseppe Meazza dan Napoli menyerah 0-3 dari Fiorentina melalui gol stirker muda Giovanni Simeone.
"Saya pikir itu tidak membuat banyak perbedaan. Apa yang saya yakini adalah bahwa pada awal musim kami harus memulai latihan lebih awal karena kami berada di babak penyisihan Liga Champions dan kami kehabisan bahan bakar," ucap De Laurentiis kepada Il Mattino dikutip Football Italia, Sabtu (5/5).
Adapun laga Juve melawan Inter menjadi sorotan banyak publik, lantaran keputusan dan tindakan yang dianggap kontroversial. Namun, De Laurentiis enggan berbicara tentang hal itu dan menyalahkan pelatih Maurizio Sarri.
"Tidak dapat dihindari, kecuali tentu saja Anda menggunakan semua pemain yang Anda miliki dalam skuat (Napoli). Lihat, kami bisa beristirahat di momen-momen tertentu musim ini, untuk lebih mempersiapkan kondisi pemain. Namun, jika kami selalu menggunakan pemain yang sama maka itu akan berbeda," tegasnya.
Pada laga pekan ke-36 Serie A, Napoli bakal menjamu rival sekota Juventus, Torino di Stadion San Paolo, Ahad (6/5) malam WIB. Apabila the Vesuvani menelan kekalahan dan Juve berhasi memetik tiga poin atas Bologna, otomatis La Vecchia Signora menjadi kampiun musim ini.
Di sisi lain, rumor pemecatan Sarri dari San Paolo kian santer. Allenatore 59 tahun kabarnya sudah tidak akan memperpanjang kontraknya bersama Napoli, ia digadang-gadang bakal berlabuh ke salah satu klub Liga Primer Inggris.