REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Hari pertama Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 di Kota Manado, Sulawesi Utara telah menyelesaikan tahap awal (screening) pada Sabtu (5/5) petang WIB. Dalam proses seleksi tahap pertama ini, 505 peserta yang berasal dari enam kategori yakni U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri, U-15 Putra, dan U-15 Putri, unjuk kemampuan di hadapan Tim Pencari Bakat PB Djarum.
Tim tersebut terdiri dari para legenda bulu tangkis Indonesia dan pelatih PB Djarum. Yaitu, Christian Hadinata, Fung Permadi, Bobby Ertanto, Lius Pongoh, Luluk Hadiyanto, Engga Setiawan, Denny Kantono, Richard Mainaky, Meliana Jauhari, dan Shendy Puspa.
Dalam tahap awal tersebut, setiap peserta bertanding menghadapi lawan yang sesuai kategori usia masing-masing dengan durasi sepuluh menit. Selama waktu pertandingan itu, Tim Pencari Bakat PB Djarum menyeleksi siapa saja peserta yang berhak melaju ke tahap sistem gugur.
Hasilnya, 148 anak usia di bawah 15 tahun lolos ke tahap berikutnya, yakni seleksi sistem gugur. Rinciannya adalah 37 dari U-11 Putra, 16 U-11 putri, 32 U-13 putra, 15 U-13 putri, 28 U-15 putra, dan 20 U-15 putri.
Sebaran daerah (kabupaten/kota) asal para peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Kota Manado ini sangat beragam. Untuk kategori peserta asal Sulut, Kota Manado teratas dengan jumlah peserta mencapai 146 orang, disusul Kabupaten Minahasa (82 orang), Kabupaten Minahasa Selatan (70). Kabupaten Minahasa Utara mencatatkan 31 peserta, sementara Kabupaten Minahasa Tenggara dengan 22 peserta, melengkapi lima teratas jumlah terbanyak pemasok calon atlet-atlet bulutangkis pada Audisi Umum tahun ini.
Kesempatan untuk mengikuti Audisi Umum di Manado pada tahun ini juga diikuti oleh para peserta asal luar Sulut. Tercatat dari berbagai provinsi di Indonesia Timur, seperti Maluku Utara, Papua, serta Gorontalo. Sementara para pesertadari sejumlah provinsi lainnya, yakni Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, hingga Banten. Gorontalo tercatat sebagai pemasok jumlah peserta terbanyak dengan 17 orang untuk kategori peserta asal luar Sulut.
Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi mengungkapkan alasan dipilihnya Kota Manado, Sulawesi Utara sebagai perwakilan Sulawesi dalam misi mencari bakat bulutangkis baru Tanah Air. Fung mengatakan, PB Djarum berharap akan menemukan calon-calon atlet bulutangkis yang memiliki bakat istimewa di Kota Tinutuan ini.
Menurut Fung, atlet bulutangkis dari timur Indonesia bukan cuma istimewa secara teknik. Selain itu, di mata anggota pencari bakat Audisi Umum Djarum 2018 ini, atlet dari timur Indonesia punya keunggulan di segi mental.
"Kami ingin dari Indonesia Timur, baik dari Sulawesi, Maluku, sampai Papua, kembali melahirkan bakat-bakat baru yang punya karakter dan mental sekuat baja. Punya jiwa petarung yang tidak pernah menyerah, itulah keunggulan mereka," kata Fung di GOR Arie Lasut, Sabtu (5/5).
Ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum Christian Hadinata mengatakan, tahun ini audisi sengaja menggunakan format tiga kategori yaitu U-11, U-13, dan U-15 untuk putra dan putri. Tahun sebelumnya, format audisi membatasi hingga usia 13 tahun.
"Dengan tiga kategori itu, kami harapkan pencarian bakat untuk audisi umum kali ini bisa semakin tajam dalam melihat kemampuan para pebulu tangkis belia," kata Christian di lokasi.