Sabtu 05 May 2018 21:11 WIB

20 Masjid Cirebon Bakal Jadi Destinasi Wisata Halal

Cirebon akan dijadikan sebagai salah satu ikon wisata halal di Indonesia.

CIREBON -- Wakapolri Komjen Syafruddin mendapatkan gelar Khalifah Penata Tajug dari Sultan Sepuh ke XIV Keraton Sepuh Kesepuhan Cirebon, Arief Natadiningrat di Kesepuhan Cirebon, Sabtu (5/5).
Foto: Istimewa
CIREBON -- Wakapolri Komjen Syafruddin mendapatkan gelar Khalifah Penata Tajug dari Sultan Sepuh ke XIV Keraton Sepuh Kesepuhan Cirebon, Arief Natadiningrat di Kesepuhan Cirebon, Sabtu (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Wakapolri, Komjen Syafrudin mengatakan Cirebon akan dijadikan sebagai salah satu ikon wisata halal di Indonesia. Salah satunya melalui wisata religi berbasis masjid.

Syafrudin mengatakan, rencananya, 20 Masjid yang berada di Cirebon, Jawa Barat, akan dijadikan destinasi wisata halal. "Di Cirebon, kami akan libatkan 20 Masjid, agar menarik wisatawan berwisata, terutama (ke daerah) yang memiliki sejarah panjang tentang peradaban Islam," kata Syafrudin saat membuka simposium wisata religi berbasis Masjid di Cirebon, Sabtu (5/5).

Selain Masjid Sang Cipta Rasa yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon, DMI  juga akan melibatkan 20 Masjid lainnya di Cirebon dalam program tersebut. Menurut dia, wisata religi berbasis masjid sangat memungkinkan untuk berkembang. 

photo
Masjid Sang Cipta Rasa atau yang dikenal juga Masjid Agung Kasepuhan di Cirebon, Jawa Barat. (Republika/Wihdan Hidayat)

Buktinya, beberapa wilayah di Timur tengah, banyak wisatawan datang untuk berwisata religi ke masjid. "Dengan dijadikannya Masjid sebagai destinasi wisata, diharapkan juga bisa menjadi salah satu alat untuk memberdayakan ekonomi Masjid," tutur Syafrudin.

Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Rizky Handayani mengatakan, ada tiga provinsi yang siap dan memiliki komitmen mengembangkan wisata halal. Ketiganya, yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat dan Aceh.

Nmaun, dia mengatakan, Kemenpar belum menentukan wilayah mana saja yang mau dikembangkan wisata religi berbasis masjidnya. "Karena wisata religi berbasis masjid, sebenarnya masuk dalam program wisata halal," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement