Ahad 06 May 2018 02:27 WIB

PWNU DKI Jakarta Siap Jihad Lawan Miras Oplosan

Minuman ini sangat berbahaya dan sudah banyak menelan korban jiwa di Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Endro Yuwanto
Miras oplosan
Foto: ANTARA
Miras oplosan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lakpesdam Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Muhammad Shodri mengatakan, PWNU siap melakukan jihad melawan minunan keras (miras) oplosan. Pasalnya, selain dilarang agama, minuman ini sangat berbahaya dan sudah banyak menelan korban jiwa di Indonesia.

"Lakpesdam PWNU DKI Jakarta menyatakan jihad melawan minuman oplosan," ujar Shodri kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (5/5).

Shodri menjelaskan, jihad minuman oplosan ini dilakukan karena berdasarkan hasil riset Lakpesdam PWNU DKI Jakarta terungkap bahwa untuk di Jabodetabek anak-anak muda yang mengkonsumsi miras oplosan sangat tinggi. "Jumlah responden yang mengonsumsi alkohol 71,5 persen dan yang mirisnya lagi 65,3 persen yang mengkonsumsi adalah anak-anak di bawah umur," ucapnya.

Selain itu, kata Shodri, saat ini kepolisian juga sudah berkomitmen untuk serius memberantas minuman oplosan. "Kami telah melakukan focus group discussion (FGD) dengan pihak kepolisian, mereka akan serius dan berkomitmen untuk memberantas, bahkan akan mencopot K=kapolres dan kapolsek jika tidak mampu menumpas minuman oplosan," jelasnya.

Sebelumnya, Dirbimnas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengungkapkan berdasarkan data pihak kepolisian, korban meninggal dunia akibat mengkonsumsi minuman oplosan sudah sangat banyak. Pada Januari hingga April 2018, dari Jawa barat 69 orang meninggal dunia, Jakarta 11 orang meninggal dunia, Papua lima orang meninggal dunia, Jawa Timur empat orang meninggal dunia, Kalimantan Selatan tiga orang meninggal dunia, Lampung dua orang yang meninggal dunia.

"Total hingga saat ini yang meninggal dunia akibat mengkonsumsi minuman oplosan ada 141 orang dan peredaran miras illegal mirip dengan femomana gunung es," kata Sambodo saat FGD bersama Lakpesdam PWNU DKI Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement